Investor Ritel Serap 38% Saham Darma Henwa
Senin, 24 Sep 2007 11:37 WIB
Jakarta - Investor ritel menyerap 38,83 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dalam penawaran perdana saham perseroan. Pesanan yang masuk dari investor ritel(pemesanan pooling) mengalami kelebihan permintaan sampai 10,32 kali. Investor ritel sebelumnya dikabarkan susah mendapatkan saham DEWA. Demikian disampaikan Vice President Investment Bank PT Danatama Makmur Steffen Fang dalam siaran pers yang diterima, Senin (24/9/2007).Steffen mengatakan sisa saham sebanyak 61,16 persen diserap oleh investor institusi baik asing maupun lokal."Para calon investor sangat antusias terhadap saham DEWA, terbukti dari jumlah peminat yang mencapai lebih dari 3.800 pihak selama 3 hari kami melakukan penawaran perdana saham," ujarnya.Presiden Direktur PT Darma Henwa Tbk Abdurrahman Kunwibowo mengatakan, besarnya permintaan juga tidak terlepas dari faktor turunnya suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen yang berdampak positif pada perekonomian negara-negara di Asia termasuk Indonesia. Hal itu mendorong mengalirnya dana-dana investasi ke pasar modal.Investor akan mencari sarana investasi yang memberikan imbal hasil besar seperti pasar saham. Pemerintah juga berusaha menerapkan insentif pajakgo public yang diharapkan dapat meningkatkan masuknya emiten baru di bursa."Baik PT Darma Henwa Tbk maupun Danatama Makmur merasa optimis IPO ini dipastikan mendapat sambutan positif dari para investor baik asing maupun domestik namun kami tidak berniat untuk menambah jumlah saham yang akan dilepas," kata Abdurrahman.Dengan harga akhir penawaran saham sebesar Rp 335 per saham maka total dana yang dihimpun oleh DEWA menjadi US$ 276 juta. Dengan perincian dana dari penerbitan saham sebesar US$ 117 juta sedangkan dari waran sebesar US$ 159 juta. Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan dialokasikan untuk biaya modal proyek Bengalon dan Asam Asam, sedangkan dana dari waran seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja DEWA.Saham DEWA akan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 26 September 2007.
(ard/ir)