Pinnacle Company Incar Saham Toba Pulp Lestari

Pinnacle Company Incar Saham Toba Pulp Lestari

- detikFinance
Jumat, 19 Okt 2007 12:35 WIB
Jakarta - Perusahaan investasi Pinnacle Company Limited berencana mengambilalih seluruh saham yang diterbitkan oleh PT Toba Pulp Lestari Tbk.Pinnacle merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Seychelles, sebuah negara kepulauan di tengah Samudra Hindia. Negara ini bertetangga dengan Mauritius, Komoro dan Maladewa.Pinnacle adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha investasi yang bersifat strategis dan berhubungan dengan sumber daya."Direksi Pinnacle bermaksud untuk mengumumkan rencananya melaksanakan penawaran tender untuk membeli seluruh saham target dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham," bunyi pengumuman Pinnacle pada 17 Oktober 2007.Disebutkan, nilai transaksi penawaran tender untuk saham target adalah Rp 500 per saham yang akan diperoleh melalui pelaksanaan di Bursa Efek Surabaya (BES).Pinnacle menjelaskan, penawaran tender berlaku setelah keluar pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK). Pinnacle juga menegaskan memiliki dana yang cukup untuk tender tersebut berdasarkan penilaian dari Credit Suisse tanggal 10 Oktober 2007.Toba Pulp Lestari bergerak di industri bubur kertas, bahan utama pembuat kertas. Perusahaan yang dulu bernama PT Inti Indorayon Utama ini adalah bagian dari bisnis Raja Garuda Mas (RGM) milik pengusaha Sukanto Tanoto Menanggapi rencana Pinnacle itu, pihak RGM hingga kini belum memberikan pernyataan kepada BES maupun Bapepam.Menurut Tjandra Putra, Vice President Corporate Affair RGM Group, pihaknya belum bisa memberikan informasi yang lengkap."Saya belum tahu tuh, saya harus kontak Pak Mulia (direktur TPL)," katanya ketika dihubungi detikFinance, Jumat (19/10/2007).Toba Pulp Lestari sempat jatuh bangun kesandung masalah pencemaran lingkungan. Tapi kini perusahaan sudah dinyatakan memenuhi standar internasional untuk produksi dan penanganan limbahnya.Perusahaan ini berlokasi di Porsea, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Ketika bernama PT Inti Indorayon Utama perusahaan itu harus tutup pada Maret 2003 karena masalah pencemaran lingkungan. Baru setelah terhenti selama 4,5 tahun perusahaan mulai memperbaiki pengelolaan limbahnya.Perusahaan ini mengelola pengolahan kayu eucalyptus menjadi dissolving paper dan paper pulp untuk kebutuhan dalam negeri, maupun ekspor ke China, India dan Korea. (ir/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads