Edgar bukanlah orang baru di Danareksa karena pernah menjadi salah satu eksekutif Danareksa di era Glen Yusuf (1995-2000) dan era Dian Wirjawan (2001). Serta pernah menjadi direktur utama Nusantara Capital. Edgar dikenal piawai dalam urusan risk management, treasury dan corporate finance.
Sumber detikFinance yang mengetahui proses fit and proper test dirut Danareksa mengatakan, Edgar dipilih karena paling senior, kapabel serta kompeten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jabatan dirut Danareksa terbilang panas, karena dalam kurun waktu 7 tahun ada sekitar lima orang yang turun naik di posisi puncak itu seiring berubahnya rezim pemerintahan.
Ketika Gus Dur menjadi Presiden, dirinya mencopot Glenn Yusuf pada tahun 2000 dan mengangkat Dian Wiryawan sebagai dirut Danareksa.
Lantas Presiden Megawati, melalui Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi mencopot Dian Wiryawan pada tahun 2002 yang digantikan Zas Ureawan.
Di era Presiden SBY melalui Menneg BUMN Sugiharto, mencopot Zas Ureawan pada tahun 2005 yang digantikan Lin Che Wei. Namun Lin Che Wei pun tak bertahan lama karena pada Juni 2007 mengundurkan diri dengan alasan pribadi.
Ketika menjabat, Che Wei fokus pada pembersihan masalah piutang macet yang terjadi di era Glen Yusuf.
"Kini dengan ditunjuknya Edgar, menjadi pertanyaan penting, karena Edgar adalah direksi lama yang sempat ikut membuat kebijakan haircut utang Danareksa di sejumlah perusahaan di era Glen Yusuf," kata sumber detikFinance, Rabu (21/11/2007).
Sebelumnya mantan Dirut Danareksa Lin Che Wei mengatakan, masalah piutang macet ini mencapai angka yang signifikan sekitar Rp 800-Rp 900 miliar. Masalah piutang tidak lancar ini di antaranya tersebar di PT Tri Daya Esta, PT Asia Celluler Satelite (Aces), PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Widya Duta Informindo, dan PT Hutama Karya.
Menurut Che Wei, Danareksa juga belum pernah menyetujui besaran haircut yang diakui Tri Daya Esta (TDE) yang diperoleh sebelumnya dari dDireksi lama sebesar Rp 285 miliar dari total utangnya Rp 416 miliar.
"Bisa jadi karena orang lama yang membuat masalah ini, Edgar dipilih membereskan kasus lama. Ini memang agak bertentangan dengan pendapat orang lama jangan ditunjuk lagi menyelesaikan kasus lama," kata sumber detikFinance.Β (ir/qom)