10 Tahun Absen, Jembo Cable akan Bagi Dividen 2007

10 Tahun Absen, Jembo Cable akan Bagi Dividen 2007

- detikFinance
Senin, 26 Nov 2007 17:07 WIB
Jakarta - Selama 10 tahun terakhir perusahaan kabel, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) tidak pernah memberikan dividen ke pemegang sahamnya.

Kini setelah kinerja perseroan membaik dengan target pencapaian laba bersih Rp 32 miliar di akhir tahun, perseroan berencana membagikan dividen tahun buku 2007.    
 
"Rasio pembagian dividen yang kita usulkan sekitar 25-40 persen, tetapi tentu rencana ekspansi dan pembayaran utang perseroan juga harus dipertimbangkan," kata Direktur Keuangan Jembo, Antonius Benady dalam paparan publik di gedung Bursa Efek Jakarta, Senin (26/11/2007).

Menurut Antonius, perseroan selama 10 tahun terakhir memang belum pernah membagikan dividen karena terus merugi.
 
Selain untuk dividen, keuntungan tahun ini diperlukan perseroan untuk peremajaan mesin yang dananya diperkirakan sebesar Rp 10 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampai akhir tahun 2007 Jembo menargetkan penjualan mencapai Rp 700 miliar, atau naik 56 persen dibandingkan penjualan tahun 2006 sebesar Rp 448,02 miliar.

Sedangkan laba bersih akhir tahun ditargetkan sebesar Rp 32 miliar, yang naik signifikan dibandingkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 592 juta.

"Target tersebut optmistis kami bisa capai, karena sampai 31 Oktober penjualan bersih perseroan telah mencapai Rp 589 miliar," kata Antonius.

Untuk tahun depan, perseroan menargetkan penjualan tahun depan mencapai Rp 960 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp 37 miliar.

"Tahun depan penjualan kita targetkan naik signifikan, karena order yang kita dapat sudah mencapai Rp 1 triliun,"ujar dia.

Antonius mengatakan seharusnya perseroan bisa menggenjot penjualan lebih besar lagi tahun depan, namun perseroan mengalami kendala dalam working capital.

"Jumlah working capital-nya cukup besar, sekitar Rp 350 miliar, jadi cukup besar," katanya.

Rencananya untuk memenuhi working capital tersebut, perseroan akan mencari dana baik melalui rights issue (penerbitan saham umum terbatas) ataupun pinjaman bank.

"Tetapi waktunya belum bisa kita tentukan apakah tahun depan atau tidak," ujarnya.

(dro/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads