Saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi cat, bahan bangunan, kimia dan ritel modern bahan bangunan. Pada tahun 1990-an, perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan membuka ritel modern bahan bangunan dengan nama Mitra10.
Β
Selama lima menit transaksi pembukaan pukul 09.35 JATS, Rabu (12/12/2007) saham berkode CSAP itu naik Rp 35 (17,5%) ke posisi Rp 235 per saham. Saham ini ditawarkan dengan harga Rp 200 per saham dengan nilai nominal Rp 100.
Saham Catur Sentosa Adiprana duduk di papan utama dan menjadi emiten ke-18 di bursa pada tahun ini. Jumlah saham yang dicatatakan sebanyak 2.895.037.800 saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga mencatatkan waran seri I dengan kode CSAO-W sebanyak 600 juta waran. Harga pelaksanaan waran ini Rp 250 dengan periode perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi 12 Desember 2007 sampai 8 Desember 2009. Akhir masa berlaku waran 11 Desember 2009.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah DBS Vickers Securities, dengan penjamin emisi efek PT Ciptadana Sekuritas, PT Makinta Securities, PT Pratama Capital, PT Dhanawibawa Arthacemerlang, PT Panca Global Securities, PT Reliance Securities, PT Inti Fikasa Securindo, PT Panin Sekuritas Tbk.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO sebanyak 75% akan digunakan untuk membiayai rencana perluasan usaha di ritel modern di bidang bahan bangunan di wilayah Indonesia bagian barat. Perluasan ini meliputi pembukaan gerak-gerai baru anak perusahaan yaitu CMSS dengan konsep Mitra10 dan Mitra10 Express, serta relokasi atau renovasi gerai yang sudah ada.
Sementara sisa dana 25% akan digunakan untuk membiayai rencana perluasan usaha perseroan di ritel modern di bidang bahan bangunan di wilayah Indonesia timur.
Setelah IPO, maka komposisi pemegang saham menjadi PT Buanatala Adisentosa (45,78%), PT Ekasentosa Jayasukses (15,76%), PT Budilestasi Sentosa (3,47%), PT Damapatria Sentosa Abadi (2,3%), PT Tunaskurnia Abadi (2,29%), Budyanto Totong (4,67%), Darmawan Putra Totong (2,24%), Totong Kurnia (2,24%), Tja Tjhin Hwa (0,35%), Henryanto Komala (0,17%) dan masyarakat (20,73%).
Kinerja perseroan per 30 Juni 2007 mencatat laba bersih sebesar Rp 15,498 miliar, dengan penjualan Rp 978,558 miliar.
Sementara emiten sebelumnya yang sudah lebih dulu tercatat di bursa adalah:
1. PT BISI International Tbk (BISI)
2. PT Panorama Transportasi Tbk (WEHA)
3. PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP)
4. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
5. PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN)
6. PT Bank Multicor Tbk (MCOR)
7. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
8. PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP)
9. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
10. PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA)
11. PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA)
12. PT Wijaya Karya Tbk (Wika)
13. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
14. PT Ciputra Property Tbk (CTRP)
15. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN)
16. PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
17. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) (ir/arn)