.webp)
"Kita akan menambah satu kantor pemasaran di Asia tahun depan," kata Presdir Timah Wachid Usman dalam jumpa persnya di gedung PT Timah, Jl Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (19/12/2007).
Kantor pemasaran Timah saat ini hanya di Jakarta dan London. Sementara 50 persen timah yang diproduksi PT Timah diekspor ke Asia, 30 persen ke Eropa, dan sisanya AS dan domestik. Diantara negara-negara Asia, pasar yang terbesar adalah Jepang dan Korea.
Menurutnya, rencana itu bertujuan memperkuat jaringan pemasarannya di pasar global. Terutama menghadapi saingan terkuatnya, yaitu China dan Peru.
PT Timah memprediksi total produksinya tahun ini mampu melampaui 50.000 ton. Naik dibandingkan 2006 yang sekitar 44.000.
"Memang peningkatan produksi pada kuartal keempat ini agak menurun karena musim hujan dan banyak libur," katanya.
Namun diperkirakan tahun depan Timah akan menjaga produksinya diangka yang sama dengan tahun ini. Maksudnya untuk menjaga agar harga timah tidak turun karena over supply.
Ia mengakui cukup puas dengan harga timah di pasaran saat ini, yang sekitar Rp 16.000-17.000 per ton. Jauh lebih tinggi dibanding awal 2007 yang sekitar Rp 9.000-10.000 per ton.
Kenaikan harga ini tidak lepas dari penertiban penambangan timah ilegal yang produknya membanjiri pasar timah dunia. Akibat penertiban itu, PT Timah hingga September 2007 mampu membukukan laba hingga Rp 1,2 triliun. Melonjak dari laba sepanjang tahun 2006 yang hanya sebesar Rp 280 miliar. (lih/qom)
