Demikian disampaikan oleh Managing Director PT HM Sampoerna Tbk. Angky Camaro pada saat peluncuran resmi Avolution, di Assembly Hall, Plaza Bapindo, Jakarta, Senin (11/2/2008)
"Dari pangsa pasar rokok domestik yang mencapai 237 miliar batang, 50% diantaranya dikonsumsi untuk kalangan perkotaan dan selebihnya untuk masyarakat pedesaan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu PT HM Sampoerna Tbk akan terus mencoba melakukan penetrasi untuk produk rokok premium. Diantaranya dengan meluncurkan produk terbarunya yang diberini nama Avolution.
Avolution masuk dalam segmen rokok sigaret kretek mesin (SKM) untuk katagori low tar nicotin (LTN) untuk jenis premium.
"Untuk segmen ini pesaingnya masih sedikit, itu pun hanya dari produsen rokok impor dari Korea," paparnya.
"Produk Avolution merupakan perkembangan hasil riset dari rokok kretek low tar nicotin (LTN) yang mulai kita kenalkan di pasar Indonesia sejak tahun 1989," katanya.
Avolution sudah dilempar kepasar sejak 9 Februari lalu, untuk meramaikan pasar di segmen kretek Indonesia dengan target pasar bagi perokok dewasa.
"Target pasar dari rokok Avolution adalah usia dewasa yang berusia antara 25 hingga 29 tahun," katanya.
Avolution
Berbeda dengan rokok SKM lainnya Avolution memiliki ukuran lebih ramping dengan panjang mencapai 100 mm dan diameter 5,41 mm. Selain itu kemasannya dirancang dengan ukuran sangat kecil dengan volume 16 batang.
"Kita juga akan lebih membidik pasar wilayah perkotaan terutama untuk kawasan perkantoran," ujarnya.
Mengenai harga, Avolution dibandrol pada harga Rp 10.500, dengan harga konsumen Rp 9.000.
(hen/ir)