Investor Cemaskan Dividen Maybank Setelah Akuisisi BII

Investor Cemaskan Dividen Maybank Setelah Akuisisi BII

- detikFinance
Jumat, 28 Mar 2008 12:47 WIB
Kuala Lumpur - Ekspektasi investor atas rencana Malayan Banking Berhard (Maybank) mengakuisisi BII sepertinya tidak terlalu baik. Hal itu terlihat dari anjloknya saham Maybank hingga level terendahnya dalam 5 tahun terakhir.

Padahal analis dan para fund manager memang meyakini bahwa akuisisi tersebut merupakan langkah yang baik bagi Maybank secara jangka panjang. Namun investor mengkhawatirkan dampaknya secara jangka pendek mengingat nilai akuisisi BII itu sangat besar.

Pada perdagangan kemarin, harga saham Maybank merosot hingga 55 sen (6,1%) menjadi RM 8,40, yang merupakan harga saham terendah dari bank tersebut sejak Juli 2003. Harga saham Maybank sempat terperosok hingga RM 8.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan harga saham Maybank itu ditengarai terkait kekhawatiran para investor bahwa dividen yang akan dibagikan akan berkurang karena bank terbesar Malaysia itu harus membayar BII dengan harga premium.

"Kesepakatan itu menghempaskan harapan bahwa kelebihan dana Maybank akan diberikan untuk dividen. Padahal itu adalah salah satu kunci yang menarik bagi saham Maybank," jelas Loo Kar Weng, analis dari Merrill Lynch seperti dikutip dari The Star, Jumat (28/3/2008).

"Sehingga, nilai dividen normalnya akan terkena dampak karena ada dilusi pendapatan akibat biaya akuisisi itu," imbuhnya.

Namun juru bicara Maybank mengatakan bahwa bank tersebut akan tetap menjaga kebijakan pembagian dividen sesuai ketentuan.

"Maybank akan tetap mempertahankan kebijakan dividen minimum 60%, sesuai dengan persetujuan Bank Negara. Kami akan tetap menjaga dividen per saham. Berapapun yang telah dibayar pada tahun lalu akan kami pertahankan," ujarnya.

Dividen memang selama ini menjadi faktor yang membuat investor kurang semangat untuk memburu saham Maybank. Bank terbesar itu dinilai kurang menarik jika dibandingkan kompetitornya, seperti Bumiputra-Commerce Holdings Berhard dan Public Bank Bhd yang telah menikmati hasil dari investasi di luar negeri.

Pjs CEO Maybank, Datuk Aminuddin Md Desa menyatakan, BII baru akan memberikan kontribusi bagi Maybank dalam tiga tahun setelah akuisisi selesai. Ia juga menilai harga yang diberikan Maybank untuk BII memang premium karena potensi yang besar dari pasar kredit konsumer di Indonesia.

"Investasi itu menjadi salah satu yang akan mendongkrak profil pendapatan Maybank dan memberikan pertumbuhan yang berkesinambungan dalam jangka panjang," ujar AmResearch dalam pernyataannya yang tetap merekomendasikan beli untuk saham Maybank itu.

Maybank membeli saham konsorsium Sorak di BII yang mencapai 55,8% dengan nilai US$1,5 miliar. Sesuai ketentuan, Maybank akan melanjutkannya dengan tender offer sisa saham 44,3% senilai US$ 1,2 miliar. Secara total, 100% saham BII akan dibeli Maybank senilai US$ 2,7 miliar.

Harga yang ditawarkan oleh Maybank itu cukup tinggi, jika dibandingkan rata-rata harga pasar.Temasek cs pun menikmati untung yang berlipat-lipat dari penjualan saham BII itu.

Konsorsium Sorak yang berisi Temasek dkk, membeli saham BII dari BPPN pada tahun 2003 silam. Sekitar 5 tahun lalu, konsorsium Sorak membeli 51% saham BII dengan harga hanya Rp 1,9 triliun. Total yang diterima BPPN dari pelepasan saham BII melalui strategic sale 51% dan market placement 20% mencapai Rp 2,67 triliun.

(qom/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads