Hal tersebut disampaikan oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil ketika ditemui di kantornya, Gedung Garuda, Jakarta, Senin (9/6/2008).
"Kalau memang kita tidak butuh pengembangan perusahaan dengan melakukan penjualan melalui bloc sales kepada investor asing, kenapa kita harus jual," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi di 2002 saat APBN kita sulit kemudian kita terpaksa menjual aset itu (Indosat), sama seperti Semen Gresik pada tahun 1999. Tapi saat ini kita merasa tidak membutuhkan itu (penjualan)," jelasnya.
Selain itu mengenai penjualan saham STT di Indosat kepada pihak Qatar Telecom (Qtel), Sofyan mengaku senang dengan hal ini karena akan merangsang masuknya investor Timur Tengah.
Dia juga mengatakan pemerintah tidak tertarik untuk membeli saham Indosat dari STT, karena selain tidak mempunyai dana, pemerintah menilai Indosat tidak lagi mempunyai nilai tambah bagi pemerintah.
"Kalaupun pemerintah punya uang kenapa harus beli perusahaan yang tidak punya nilai tenaga kerja tambahan, lebih baik untuk pembangunan PLTU, jadi pemerintah menilai ini (Indosat) tidak punya nilai tambah lagi," tuturnya.
(dnl/ddn)