Perbaikan Pipa Grissik- Singapura Butuh US$ 84 Juta

Perbaikan Pipa Grissik- Singapura Butuh US$ 84 Juta

- detikFinance
Selasa, 10 Jun 2008 17:27 WIB
Jakarta - Perbaikan pipa transmisi Grissik-Singapura yang dioperasikan oleh PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo) diperkirakan selesai triwulan I-2008 dengan menelan dana US$ 84 juta.

Perbaikan itu dilakukan terkait dengan buckle pada pipa transmisi Grissik-Singapura ruas offshore Kuala Tungkal- Panaran. Jaringan pipa tersebut telah dioperasikan sejak 10 September 2003 dan mengalirkan gas bumi dari lapangan gas ConocoPhillips di Grissik, Sumatera Selatan ke Batam dan Singapura.

Jaringan pipa transmisi sepanjang 476 km ini dimiliki dan dioperasikan oleh Transgasindo, perusahaan patungan yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sejumlah 60 % dan Transasia Pipeline Pvt. Ltd (Transasia) sebanyak 40%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transasia merupakan konsorsium dari perusahaan-perusahaan minyak dan gas terkemuka yang terdiri dari Conoco Indonesia Holding Ltd., Petronas International Corporation Ltd., Talisman Transgasindo Ltd. dan SPC Indo-Pipeline Co. Ltd.

Sekretaris perusahaan PGN Heri Yusup dalam siaran persnya, Selasa (10/6/2008) menjelaskan, untuk mengetahui adanya kemungkinan pengaruh buckle terhadap integritas pipa, Transgasindo bersama dengan PT Denvegraha/DNV telah melakukan identifikasi melalui Fitness For Services”(FFS) sesuai dengan standard dan dilanjutkan dengan Engineering Critical Assesment (ECA).

Berdasarkan hasil studi di atas, DNV merekomendasikan untuk:
  1. Mengoperasikan pipa pada tekanan operasi tidak melebihi 860 psig, dengan kapasitas volume transmisi sebesar 400 MMScfd.
  2. Dilakukan perbaikan permanen dengan cara Repair by clamps atau Cut and replace, namun yang direkomendasikan adalah Cut and replace.

Berdasarkan kajian mendalam yang dilakukan oleh Worley Parsons Indonesia sebagai Engineering Consultancy Services serta memperhatikan kontinuitas penyaluran gas dan kehandalan sistem, managemen Transgasindo sebagai operator pipa memutuskan untuk melakukan perbaikan dengan menggunakan metode Cut and Replace dengan tipe Zero Down Time.

"Seluruh pekerjaan diperkirakan selesai sekitar triwulan satu tahun 2009 dengan estimasi biaya sebesar US$84 juta. Adapun kebutuhan pendanaan ini akan dipenuhi dari dana internal Transgasindo dan pinjaman komersial," jelas Heri.

Sejauh ini upaya yang telah dilakukan Transgasindo meliputi :
  1. Pengadaan Pipa dan perlengkapannya,saat ini sedang dalam proses fabrikasi.
  2. Penunjukan Project Management Contractor (PMC), saat ini PMC sedang dalam tahap menyiapkan dokumen lelang Engineering Procurement Construction Contractor (EPCC). Diharapkan kontraktor EPCC dapat ditunjuk pada tahun 2008.

"Disamping itu, saat ini Transgasindo juga sedang menyelesaikan pembangunan kompresor untuk meningkatkan kapasitas pipa menjadi 465 MMSCFD," pungkas Heri.



(qom/ir)

Hide Ads