Investor Minoritas Protes Harga Tender Offer Saham Ades

Investor Minoritas Protes Harga Tender Offer Saham Ades

- detikFinance
Rabu, 11 Jun 2008 14:20 WIB
Jakarta - Investor minoritas menolak harga saham tender offer PT Ades Waters Indonesia Tbk (ADES) sebesar Rp 630 per saham. Harga tersebut dinilai sama sekali tidak memberikan premium, bahkan investor yang sudah terlanjur membeli tinggi dibayangi ancaman rugi berlipat.

Pihak Sofos sendiri tidak salah menetapkan harga tender offer Rp 630 per saham karena sudah sesuai aturan Bapepam yang mengacu pada harga tertinggi dalam 90 hari terakhir sebelum transaksi pembelian saham Ades pada 30 Mei 2008.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia saham tertinggi Ades sebelum transaksi tersebut terjadi pada 22 Mei 2008 seharga Rp 630 per saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga tertinggi di bursa dalam 90 hari terakhir memang Rp 630 per saham. Tapi Ades hanya memberikan harga sebesar itu tanpa premium. Kami protes karena biasanya tender offer itu memberikan harga premium buat pemegang saham minoritas," kata Arif, investor Ades yang memilik 40 lot saham di Jakarta, Rabu (11/6/2008).

SOFOS Pte Ltd pada 30 Mei 2008 menandatangani perjanjian jual beli 91,94% saham Ades dari Water Patners Bottling SA. Namun pasar rupanya mencium adanya transaksi itu sehingga pada penutupan saham pada 30 Mei 2008 harga saham Ades bisa naik menjadi Rp 780. Pada saat itu belum ada pengumuman harga tender offer.

Selanjutnya saham Ades terus naik menjadi Rp 1.010 pada 2 Juni 2008, kemudian Rp 1.310 pada 3 Juni 2008. BEI sempat mensuspensi saham Ades pada 4 Juni 2008 karena harganya terus melonjak. Namun ketika diperdagangkan lagi pada 5 Juni 2008, saham Ades melonjak menjadi Rp 1.700 per saham. Otoritas BEI akhirnya menghentikan transaksi saham Ades dari 6 Juni 2008 hingga saat ini.

Sofos baru mengumumkan harga penawaran tender Rp 630 per saham pada 10 Juni 2008 sebesar Rp 630. Harga tersebut juga jauh lebih rendah dari harga sebelum disuspensi pada Rp 1.700 per saham.

"Ini kalau BEI mencabut suspensi saham Ades, maka sahamnya bisa anjlok dalam, karena harga penawaran tender hanya Rp 630 per saham. Publik yang sudah membeli di harga tinggi Rp 1.700 akan mengalami kerugian besar," kata Arief.

Arief mengaku bersama 9 investor lainnya akan mengadukan hal ini kepada Bapepam LK. "Kita akan menemui Bapepam, kami akan protes harga saham tender offer itu Rp 630," katanya. (ir/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads