Medco Gunakan Dana Penjualan Apexindo di 7 Proyek

Medco Gunakan Dana Penjualan Apexindo di 7 Proyek

- detikFinance
Selasa, 01 Jul 2008 18:43 WIB
Jakarta - PT Medco Energy International Tbk (MEDC) akan menggunakan dana hasil penjualan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) untuk pengembangan 7 proyek besar.

"Hasil penjualan APEX akan kami gunakan untuk pengembangan 7 proyek terdepan MEDC," ungkap Komisaris Utama MEDC, Hilmi Panigoro saat dihubungi detikFinance, Selasa (1/7/2008).

Penjualan seluruh saham MEDC di APEX dipatok sebesar Rp 2.450 per saham. Jumlah saham MEDC di APEX sebanyak 1.287.045.106 lembar, sehingga dana yang diperoleh perseroan ditaksir sebesar Rp 3,153 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hilmi mengungkapkan saat ini perseroan sedang menggarap 7 proyek besar senilai US$ 2 miliar dalam tiga tahun ke depan.

"Proyek tersebut adalah proyek gas di lapangan Singa, gas di blok A, gas di lapangan Senoro, lapangan minyak di Libya, EOR di lapangan Kaji, pengembangan pembangkit geothermal di Sarula dan Ethanol di Lampung," papar Hilmi.

Pendanaanya seluruhnya dari kas internal, walaupun Hilmi mengatakan MEDC membuka opsi project financing.

"Dana hasil penjualan APEX yang sekitar Rp 3,153 triliun tersebut akan disalurkan seluruhnya ke proyek-proyek tersebut," ungkap Hilmi.

Sementara mengenai hasil penjualan saham Encore International yang juga memiliki saham sebanyak 835.000.000 lembar di APEX, Hilmi belum dapat menjelaskan lebih lanjut.

Namun ketika dikonfirmasi ke Direktur Utama Encore, Yani Panigoro, ia mengatakan bahwa dana hasil penjualan APEX akan digunakan untuk pengembangan energi alternatif.

"Hasil penjualan APEX akan masuk ke MedcoGroup. Rencananya akan kami gunakan untuk mengembangkan energi alternatif seperti batubara, kemudian perkebunan kelapa sawit serta perkebunan singkong untuk bahan baku bioethanol," ungkap Yani disela-sela acara di JW Mariott, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (1/7/2008).

Total dana yang diperoleh Encore melalui penjualan APEX sebesar Rp 2,045 triliun. Sementara untuk pengembangan awal sektor energi alternatif tersebut, nilai kasarnya diperkirakan sekitar US$ 50 juta.

"Jadi hasil penjualan APEX sebagian akan digunakan untuk investasi awal di situ," jelas Yani.

Saat ini MedcoGroup sedang menjajaki akuisisi beberapa kuasa penambangan (KP) di Papua, Sumatera dan Kalimantan terkait rencana perseroan mengembangkan industri energi di berbagai sektor non migas.

Rencana MedcoGroup ke depan adalah mengembangkan sektor energi non migas seperti kelapa sawit dan batubara.

MedcoAgro yang fokus di sektor perkebunan sudah existing sejak dua tahun lalu dan rencananya juga akan dikembangkan hingga 100 ribu hektar per tahun.

"Saat ini lahan MedcoAgro masih sebesar 15 ribu hektar dan masih fokus di kelapa sawit. Namun ke depan akan dikembangkan ke jagung, singkong, tebu dan lain sebagainya. Tujuannya untuk penyediaan pangan dan penyediaan energi terbarukan," ujar Direktur MedcoGroup, Yani Panigoro.

Selain MedcoAgro, perseroan juga akan mengembangkan MedcoMining yang fokus di sektor energi non migas dan pertambangan.

"MedcoMining sudah berdiri, namun masih dalam tahap penjajakan akuisisi beberapa KP di Papua, Kalimantan dan Sumatera. Untuk saat ini masih di batubara. Namun ke depan kami akan masuk juga ke sektor pertambangan lainnya," ungkap Hilmi.

Hilmi mengatakan saat ini MedcoMining masih dalam tahap eksplorasi. Jadi ia belum dapat mengungkapkan cadangan maupun nilai akuisisinya. Namun Hilmi menargetkan tahap eksplorasi sudah rampung pada 2010.
(dro/ddn)

Hide Ads