IPO Adaro Energy Dapat Izin Efektif Bapepam

IPO Adaro Energy Dapat Izin Efektif Bapepam

- detikFinance
Sabtu, 05 Jul 2008 10:58 WIB
Jakarta - PT Adaro Energy Tbk akhirnya bisa meneruskan proses penawaran saham perdananya (IPO). Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mengeluarkan pernyataan efektif.

Dengan terbitnya pernyataan efektif itu, maka Bapepam tidak lagi mempersoalkan kasus-kasus yang tengah dihadapi Adaro setelah meminta pendapat konsultan hukum. Pemilik Adaro sendiri tengah menghadapi kasus gugatan hukum di Singapura.

Sebelumnya Adaro juga mengatakan akan membayar kekurangan pajaknya, dan ditjen pajak tidak melihat adanya kasus dugaan transfer pricing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keluar pernyataan efektifnya tadi malam, masa penawaran 8-10 Juli dan listing tanggal 16 Juli 2008," kata Vicky Ganda Saputra, Vice President of Investment Bank PT Danatama Makmur yang menjadi penjamin pelaksana emisi IPO ketika dihubungi detikFinance, Sabtu (5/7/2008).

Keluarnya pernyataan efektif Bapepam ini agak molor dari waktu yang ditargetkan tanggal 20 Juni. Akibatnya masa penawaran umum dan pencatatan saham pun mengalami perubahan.

Harga saham IPO PT Adaro Energy Tbk dipatok Rp 1.100 per saham. Dengan jumlah saham yang dijual sebanyak 11,139 miliar saham atau 34,83%, Adaro bisa meraup dana Rp 12,3 triliun.

Proses IPO Adaro Energy ini juga didukung sepenuhnya oleh UBS AG, Morgan Stanley dan DBS Bank selaku International Placement Agents beserta seluruh anggota Sindikasi Penjamin Emisi yang mencapai hingga 49 Anggota Bursa.

Mayoritas pemasukan dana dari penjualan saham Adaro Energy akan digunakan untuk membeli kepemilikan secara tidak langsung atas 33% saham PT Adaro Indonesia (Adaro), sebesar 33% saham PT Indonesia Bulk Terminal (IBT) dan 36% saham Coaltrade Services International Pte Ltd (Coaltrade) dari para pemegang saham asing. Ketiga perusahaan tersebut merupakan bagian dari unit-unit usaha strategis Perseroan.

Selain untuk mengakuisisi kepemilikan efektif pemegang saham asing di Adaro yakni IBT dan Coaltrade, sebagian dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar kewajiban utang anak perusahaan perseroan, untuk biaya ekspansi anak perusahaan dan konsolidasi secara lebih menyeluruh unit usaha strategis perusahaan lainnya.

Adaro Energy merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara terintegrasi terbesar di Indonesia, yang terdiri dari unit usaha strategis bidang pertambangan dan perdagangan batubara, jasa kontraktor penambangan serta infrastruktur dan logistik batubara.

Adaro Energy melalui anak perusahaannya, Adaro, juga merupakan tambang batubara tunggal terbuka terbesar di belahan dunia bagian Selatan. Wilayah pertambangan Adaro yang berlokasi di Kalimantan Selatan seluas 34.940 hektar, dengan hak untuk melakukan kegiatan pertambangan hingga tahun 2022. Cadangan batubara milik Adaro mencapai 928 juta ton dengan sumber daya yang diperkirakan mencapai 2.803 juta ton. Kapasitas produksi batubara Adaro Energy saat ini mencapai 40 juta ton per tahun dengan rencana peningkatan kapasitas produksi menjadi 80 juta ton dalam waktu 5 tahun mendatang. (ir/ir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads