"Harga hasil negosiasi dengan Pama sudah deal. Oktober nanti tandatangan," ungkap Corporate Secretary ADRO, Andre J Mamuaya, usai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, SCBD, Jakarta, Rabu (16/7/2008).
Harga kontrak baru yang disepakati sebesar US$ 18,5 per ton untuk 18,5 juta ton batubara ADRO di 2009. Nilai totalnya sekitar US$ 342,25 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perubahan harga kontrak tersebut, terkait kenaikan harga komoditas bahan baku alat berat. Pama minta dilakukan penyesuaian. Kami mengerti, kami juga melihat harga komoditas batubara juga naik. Jadi kami tidak keberatan dengan pembaruan harga kontrak tersebut," jelas Andre.
Pama Persada, anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) merupakan salah satu kontraktor batubara yang ditunjuk untuk menangani produksi batubara ADRO. Tahun ini Pama mendapat kontrak menangani 16,5 juta ton. Tahun depan, Pama akan menangani 18,5 juta ton batubara ADRO.
Selain Pama, kontraktor batubara yang ditunjuk ADRO adalah PT Sapta Indra Sejati (anak usaha ADRO), PT Rachman Abadi dan Buma.
"Masing-masing mendapat kontrak menangani batubara ADRO sebanyak 9 juta ton, 5 juta ton dan sisanya Buma," ujar Andre.
Rencananya dalam waktu dekat, akan dilakukan perubahan harga kontrak dengan 3 kontraktor batubara tersebut.
"Masih belum. Tapi kemungkinan akan dilakukan penyesuaian juga," ungkap Andre.
(dro/qom)