Rachman Halim Kawal Saham Gudang Garam 18 Tahun

Rachman Halim Kawal Saham Gudang Garam 18 Tahun

- detikFinance
Senin, 28 Jul 2008 09:31 WIB
Jakarta - Perusahaan rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) pernah begitu berjayanya di pasar rokok nasional. Sebagai imbalannya, saham Gudang Garam di bursa efek pernah menjadi favorit pelaku pasar.

Gudang Garam melantai di bursa efek yang kala itu bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1990. Praktis, ketika menjadi Presiden Direktur maupun Presiden Komisaris, Rachman Halim telah mengawal perjalanan saham Gudang Garam selama 18 tahun.

Dalam 18 tahun menjadi perusahaan go public itu, saham Gudang Garam seperti saham lainnya yang turun naik mengikuti perkembangan pasar global. Bahkan pernah pula merasakan pahitnya krisis moneter di tahun 1997 ketika pangsa pasar rokoknya turun ke 39% dari tahun sebelumnya 49%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan keluarga itu memutuskan untuk menjadi perusahaan publik (go public) lima tahun setelah pendirinya Surya Wonowidjojo meninggal dunia tahun 1985. Estafet kepemimpinan perusahaan rokok kretek itu pun berlanjut ke tangan Rachman Halim sebagai putra tertua.

Tidak mudah buat Rachman untuk menjadikan Gudang Garam terus menerus menjadi perusahaan rokok nomor satu. Gudang Garam pernah menguasai pangsa pasar rokok nasional 49% tahun 1997 kemudian terus turun dan puncaknya triwulan I-2007 yang untuk pertamakalinya disalip PT HM Sampoerna Tbk dengan pangsar pasar 24%, kemudian Gudang Garam 23%, sedangkan Djarum 20%.

Berubahnya tren masyarakat menghisap rokok jenis mild (rokok utih) membuat perusahaan harus bersaing ketat dengan kompetitornya seperti PT HM Sampoerna Tbk, Djarum atau Bentoel.

Gudang Garam sendiri memang terlambat dibandingkan pesaing lainya yang sudah lebih dulu terjun ke mild. Manajemen Gudang Garam akhirnya mau masuk ke mild karena berharap bisa membidik kalangan muda karena pasar rokok usia dewasa dan tua sudah jenuh. Produk Gudang Garam Surya Signature dengan rasa mild dan mentol merupakan salah satu upaya perusahaan ini mengibarkan rokok jenis lights.

Ketika pertama kali masuk bursa saham, harga perdana Gudang Garam berada di level Rp 10.250 per saham. Sepanjang tahun 2008 harga saham Gudang Garam tertinggi di level Rp 8.700 per saham yang terjadi pada 14 Januari 2008. Pada penutupan Jumat pekan lalu (25/7/2008) ada di posisi Rp 5.200 per saham.

Saham Gudang Garam dalam tiga tahun terakhir pernah mencapai level tertinggi Rp 12.450 per saham pada 9 Januari 2006.

Tapi sejak dua tahun terakhir saham rokok tak lagi jadi idola. Selain banyaknya aturan pelarangan rokok, investor melihat perusahaan rokok sudah kalah seksi dibanding tambang atau perkebunan.

Rahman Halim pun telah mengakhiri ceritanya mengawal perjalanan salah satu saham berkapitalisasi besar di BEI ini pada Minggu 27 Juli 2008. Rachman Halim menghembuskan nafas terakhir di RS Mount Elizabeth Singapura.

Siapa kini yang akan mengawal saham Gudang Garam setelah Rachman Halim berpulang? Keluarga Wonowidjojo tentu punya jawabannya.

(ir/qom)

Hide Ads