HMSP pertama kali melewati penjualan GGRM tahun 2006 atau satu tahun setelah perusahaan yang didirikan Keluarga Sampoerna itu dibeli Philip Morris. Kini di semester I-2008 HMSP kembali mengukuhkan diri sebagai pabrik rokok terdepan di Indonesia.
HMSP mencatat penjualan di paruh pertama tahun 2008 sebesar Rp 16,697 triliun atau naik 15,6% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 14,439 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun meski penjualannya naik, HMSP justru membukukan penurunan laba bersih 5,3% menjadi Rp 1,964 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 2,074 triliun. Penurunan laba bersih ini karena ada beban tambahan dari pergantian program pensiun Rp 145,391 miliar.
Laba usaha HMSP juga turun tipis menjadi Rp 3,057 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 3,065 triliun.
Sebaliknya Gudang Garam masih bisa mempertahankan laba bersih yang positif dengan kenaikan 25,4% menjadi Rp 891,358 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 709,565 miliar.
Bagaimana dengan total asetnya? Ternyata dengan pengalamannya yang panjang ketika menjadi perusahaan rokok nomor satu, aset Gudang Garam belum bisa disaingi HMSP.
Terbukti total aset Gudang Garam hingga Juni 2007 sebesar Rp 24,904 triliun, sedangkan HMSP jauh di bawahnya dengan angka hanya sebesar Rp 14,618 triliun. (ir/qom)