Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur Pura Group Jacobus Busono dalam acara temu wartawan di lokasi pabrik Pura Kudus, Jawa Tengah, Kamis malam (7/8/2008).
"Pada suatu hari kita akan go public, sekarang 10% saya buat yayasan untuk karyawan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus lihat dulu ekonomi kira-kira ya tiga tahun lagi lah tapi bukan holdingnya melainkan unit usahanya," jelas Bus.
Dikatakan oleh Bus, salah satu alasan yang menjadi pendorong Pura berencana melakukan go public adalah lebih pada alasan politis bukan ekonomis. Menurutnya, masyarakat harus memilki saham Pura sebagai bentuk hak masyarakat untuk mendapatkannya.
"Selama ini orang go public butuh duit, saya tidak butuh duit karena saya tidak punya utang," katanya.
Untuk tahap awal, ia berencana akan melepas anak/unit usahanya yang bergerak bidang hologram, karena dinilai paling cocok dengan kondisi tahun-tahun kedepan dan pesatnya apresiasi produk hologram Pura di pasar dunia termasuk Eropa dan Amerika.
"Unit hologram yang akan di publikan karena hologram kita yang terbaik di dunia," jelasnya.
Selama ini Pura Group adalah sebuah perusahaan keluarga generasi kedua yang dimiliki tunggal oleh Jacobus Busono. Pura Grop merupakan perusahaan yang terintegrasi antara bidang percetakan dan kemasan, seperti kertas sekuriti, kertas uang, sistem anti pemalsuan, smart card, pengolahan, lanjut kertas, film (converting) dan permesinan yang berlokasi di Kudus, Jawa Tengah.
Pura Group telah memiliki 24 unit/anak usaha yang mencakup 8.500 karyawan. Beberapa produksinya antara lain kertas uang, mesin-mesin telah diekspor ke 94 negara di dunia.
(hen/qom)