United Tractors Bidik 3 Tambang di Kalimantan

United Tractors Bidik 3 Tambang di Kalimantan

- detikFinance
Selasa, 19 Agu 2008 18:30 WIB
Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) sedang membidik akuisisi 3 tambang batubara di Kalimantan. Langkah ini bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat divisi tambang batubara.

"Kami sedang melakukan due dilligence dengan beberapa kuasa penambangan (KP). Dari beberapa tambang tersebut, yang dapat diakuisisi dalam waktu dekat sekitar 3 tambang," ungkap Investor Relations UNTR, Ari Setiyawan usai RUPSLB di hotel Shangri-La, Kota BNI, Jakarta, Selasa (19/8/2008).

Dana yang disiapkan perseroan untuk keperluan akuisisi sebesar US$ 214,5 juta, atau sekitar 55% dari rencana rights issue Agustus ini sebesar US$ 390 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya Ari enggan membeberkan nilai akuisisi 3 tambang yang sedang dibidik tersebut. Namun perseroan menargetkan di tahun 2010 dapat memproduksi batubara sebanyak 10 juta ton.

Dari 3 tambang yang sedang dalam due dilligence tersebut, UNTR telah menandatangani Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA) untuk mengakuisisi sebuah tambang batubara di Kalimantan Tengah. Namun Ari belum dapat mengumumkan nama maupun nilai akuisisi perusahaan sasaran tersebut.

"Targetnya due dilligence rampung September mendatang," ujar Ari.

Sementara dua tambang lainnya masih dalam tahap penjajakan, belum sampai penandatanganan CSPA. Akuisisi tambang-tambang tersebut merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat divisi batubara.

April tahun lalu, UNTR melalui anak usahanya PT Pama Persada, telah mengakuisisi PT Dasa Eka Jasatama (DEJ), sebuah tambang batubara yang berlokasi di Kalimantan Selatan.

Pada 2007 lalu, DEJ yang memiliki cadangan sebanyak 20 juta ton, memproduksi batubara sebanyak 3,6 juta ton. Tahun ini ditargetkan sebanyak 4 juta ton.

Rencana ekspansi perseroan di tambang batubara juga akan dilanjutkan pada tahun ini. Pada triwulan I lalu, UNTR telah mengakuisisi sebuah tambang bernama PT Tuah Turangga Agung (TTA). Cadangan di tambang tersebut diperkirakan sebanyak 35-40 juta ton.

"Namun tambang ini baru bisa beroperasi tahun 2009. Saat ini masih dalam pembangunan infrastruktur pertambangan. Targetnya tahun depan produksi 1 juta ton," ujar Ari.

Nilai akuisisinya sebesar US$ 115,6 juta. Akuisisi TTA dilakukan langsung melalui induk usaha, tidak melalui Pama Persada sebagaimana dulu ketika mengakuisisi DEJ.

Tahun depan DEJ diharapkan memproduksi batubara sebanyak 4 juta ton dan TTA sekitar 1 juta ton, sehingga totalnya sebanyak 5 juta ton.

"Tahun 2010 kami menargetkan produksi DEJ masih 4 juta ton, dan TTA 3 juta ton. Jadi dari dua tambang tersebut sekitar 7 juta ton," ulas Ari.

Oleh karena itu, untuk memenuhi target produksi batubara sebanyak 10 juta ton di 2010, perseroan masih harus mencari tambang-tambang lain untuk diakuisisi.

"Kami harapkan dari beberapa KP yang sedang kami bidik bisa produksi minimal 3 juta ton untuk memenuhi target 10 juta ton di 2010," jelas Ari.

Nantinya seluruh divisi tambang batubara UNTR akan ditempatkan dibawah PT Telen Orbit Prima (TOP), anak usaha perseroan yang khusus menangani batubara.

"DEJ yang sekarang dibawah Pama Persada nanti akan dialihkan di bawah TOP. Seluruh tambang batubara yang nanti dimiliki UNTR akan berada dibawah TOP," ujar Ari.

Dengan memperkuat divisi tambang batubara, perseroan menargetkan kontribusi masing-masing divisi akan berimbang di 2010.

"Saat ini kan divisi alat berat kontribusinya 50%, jasa konstruksi batubara 40%, sisanya 10% tambang. Nantinya kami harapkan akan berimbang masing-masing 1/3," jelas Ari.

(dro/ddn)

Hide Ads