Manfaat dan Keunggulan Debit Switching
Senin, 13 Jun 2005 17:09 WIB
Jakarta - Tanya:Pak Stephen, penjelasan mengenai Debit Switching yang Bapak berikan minggu lalu sangat bermanfaat bagi saya dan saya yakin juga untuk pemilik kartu ATM bank lain yang kartunya bisa dipakai belanja di tempat berlogo Debit BCA. Namun, pernah saya mencoba menggunakan kartu ATM Bank NISP di EDC BCA untuk bayar belanja. Saat itu saya sedang berbelanja di sebuah supermarket, tetapi ditolak kasir karena di kartu ATM saya tersebut tidak ada logo Debit BCAnya. Mengapa kartu saya ditolak? Apakah terdapat biaya yang dikenakan ke saya untuk transaksi ini? Apakah transaksi ini tercatat di rekening koran saya di bank lain tersebut? Berapakah limit transaksi debit di EDC Debit BCA dengan kartu bank lain ini?Atas perhatian dan kesediaan Bapak untuk menjawabnya, saya mengucapkan terima kasih.Thomas W, TangerangJawab: Terima kasih Bapak Thomas atas pertanyaannya. Memang, Bank NISP merupakan salah satu bank peserta Debit Switching. Dengan bergabungnya Bank NISP di jaringan Debit Switching maka secara otomatis kartu ATM Bank NISP bisa dipergunakan untuk bayar belanja di semua tempat belanja berlogo Debit BCA. Kalau kartu ATM Bank NISP Bapak ditolak ketika dipakai berbelanja di tempat itu, kemungkinan besar karena ketidaktahuan kasir toko tersebut tentang kerjasama ini. Untuk itu, kami akan terus memberi informasi ke toko-toko yang berada dalam jaringan Debit BCA bahwa Debit BCA sekarang juga sudah bisa dipakai untuk berbelanja dengan menggunakan kartu ATM bank-bank peserta Debit Switching. Kasir sebagai ujung tombak penerima fasilitas Debit BCA, bisa jadi kasir mungkin agak ragu dalam menerima kartu ATM bank lain tersebut, karena kartu ATM bank lain yang sudah bisa dipakai untuk belanja di EDC Debit BCA cukup banyak, selain Bank NISP masih ada bank-bank lain yaitu Bank Ekonomi, Bank Bumi Arta, Bank Mayapada, Bank Muamalat, BPD Jateng, Bank Nusantara Parahyangan, Bank BPD Sumsel, Bank Jasa Jakarta, dan Bank Victoria.Berhubung setiap kartu ATM yang sudah bisa dipakai di jaring Debit Switching tidak akan ditolak mesin EDC Debit BCA, maka kalau Bapak berbelanja lagi nanti, mintalah ke kasir untuk menggesekkan kartu ATM Bapak ke mesin EDC BCA. Jika tidak ditolak mesin, berarti kartu ATM tersebut bisa dipakai berbelanja. Setelah itu prosedurnya sama dengan jika Bapak berbelanja dengan kartu Paspor BCA. Perbedaanya hanya pada struk, jika berbelanja dengan menggunakan jaringan Debit BCA, maka pada struk akan tercantum kata SWITCHING.Untuk menggunakan jaringan Debit Switching tersebut, bank peserta Debit Switching akan dikenai biaya untuk setiap transaksi debit yang dilakukan melalui EDC BCA. Tetapi apakah bank tersebut mengenakan biaya tersebut ke nasabahnya atau memberikan fasilitas tersebut dengan cuma-cuma kepada nasabahnya, tentu sangat bergantung pada kebijaksanaan atau policy dari bank yang bersangkutan. Namun, agar lebih pasti, ada baiknya Bapak menanyakan ke bank tempat Bapak menabung. Hal lain yang juga perlu diketahui adalah mengenai limit. Berhubung bank peserta Debit Switching memiliki limit transaksi yang berbeda-beda, maka jumlah limit belanja dari masing-masing kartu ATM bank peserta juga sangat tergantung kebijaksanaan bank tersebut. Sebagai contoh, untuk Bank NISP, limit transaksi debit per hari merupakan limit gabungan dari transaksi debit dan kartu ATM per hari. Setiap transaksi dengan menggunakan Debit Switching ada catatannya, karena setiap hari bank peserta Debit Switching akan menerima laporan harian transaksi debit yang dilakukan di EDC BCA. Bapak pun bisa menanyakan langsung ke bank tempat Bapak menabung, mengenai seperti apa laporan yang akan tercantum di rekening Koran Bapak.Nah, Bapak Thomas, semoga penjelasan ini bisa lebih bermanfaat sehingga informasi Debit Switching dapat diterima dengan baik. Bukan hanya untuk Bapak, tetapi juga untuk para pengguna kartu ATM bank lain yang menggunakan Debit Switching dan juga toko-toko yang menerima pembayaran dengan Debit BCA. Semoga Bapak sukses selalu.
(Stephen Liestyo/)