.webp)
Kementerian BUMN saat ini tengah mendorong Pertamina Group baik Holding maupun Subholding untuk fokus menyelesaikan 8 inisiatif strategis untuk mempercepat transisi energi. Kedelapan transisi energi tersebut meliputi peningkatan kapasitas terpasang Geothermal, pengembangan Green Refinery, komersialisasi Green Hydrogen, pengembangan ekosistem baterai dan penyimpanan energi terintegrasi, pengembangan pabrik Methanol untuk gasifikasi, peningkatan kapasitas pembangkit, pengembangan bioenergi, serta Carbon Capture Utilization & Storage.
Kedelapan program ini sejalan dengan program dekarbonisasi kementerian BUMN dan merupakan wujud nyata dukungan terhadap pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 mendatan. Kabar baik pun datang dari salah satu BUMN yakni PT Pertamina di acara SOE International Conference 2022.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A. Salyadi Saputra menyebut rating ESG Pertamina mengalami peningkatan pada tahun 2022 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina telah menerima rating ESG dari Sustainalytics, meningkat dari 28.1 pada tahun lalu, menjadi sekarang 25.8 di tahun ini. Jadi menurut saya itu peningkatan yang sangat bagus. Sekarang, di industri minyak dan gas, ESG Pertamina telah mengalami peningkatan ke peringkat 8 dari 50 dan dalam hal integrasi minyak dan gas, Pertamina ada di peringkat nomor dua, dua di dunia," jelas A. Salyadi Saputra saat menjadi pembicara terkait dengan komitmen SOE terhadap Net Zero Emission, Kamis (18/10).
Baca terus berita terbaru dari SOE International Conference 2022 di sini.
