Tol Becakayu Masih Butuh Tambahan Dana

Tol Becakayu Masih Butuh Tambahan Dana

- detikFinance
Sabtu, 24 Apr 2010 13:42 WIB
Jakarta - Balai Pengelola Jalan Tol (BPJT) mengakui bahwa ruas tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), masih butuh penambahan modal jika ingin pengerjaanya dilanjutkan. Investor yang menaungi Bekakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), dibebaskan untuk mencari pendanaan segar.

Kabar yang beredar, PT Jasa Marga Tbk (JMSR) tertarik untuk menambah modalnya di Becakayu. Menurut anggota BPJT, Ahmad Gani Gazali, ruas tol Becakayu memang seharusnya sudah mulai dinikmati masyarakat di tahun 2010. Karena nilai investasi yang membengkak, menjadikan ruas  sepanjang 22 Km berhenti sejak tahun 2008.

"Memang cukup lama berhenti karena nilainya membengkak," ujar Gani dalam acara Media Gathering di Hotel Santika, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/4/2010) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) memang mengakui mengalami kesulitan permodalan dalam pembangunan tol Becakayu. Total investasinya, kala itu, membengkak menjadi Rp 6,2 triliun. Sedang equitas yang harus disediakan Rp 2 triliun.
 
"Badan usaha tetap berhak, namun penambahan equity harus dilakukan jika ingin beroperasi," jelasnya.

BPJT juga masih melakukan evaluasi kembali mengenai kelayakan dari proyek tersebut mengingat investasi dari proyek itu cukup besar.
 
Ruas Tol Becakayu merupakan hasil tender sejak tahun 1997 yang sempat terhenti pengerjaannya sejak lama. Sebanyak 15 bank dan 1 perusahaan sekuritas sebelumnya telah bersindikasi untuk mendanai tol Becakayu sepanjang 22 km ini.

Total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp 5,74 triliun, dan 30% akan diusahakan oleh kontraktor, sementara 70% didanai oleh sindikasi tersebut. Jangka waktu kreditnya berjangka 12 tahun.

Penandatanganan kredit sindikasi tol becakayu telah ditandatangani pada 16 Januari 2008 solam. Pembangunan Becakayu akan dilaksanakan oleh KKDM, yang 44,47% sahamnya dimiliki PT Tirtobumi Prakarsatama, 35,26% milik PT Citra Mandisi Sukses Sejati, 2,02% milik PT Remaja Banguna Kencana, 16,75% milik PT Indadi Utama dan 6,75% milik PT Jasa Marga.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads