Pertumbuhan Ekonomi 7% Seperti Janji Jokowi Akan Terwujud di 2017

Pertumbuhan Ekonomi 7% Seperti Janji Jokowi Akan Terwujud di 2017

- detikFinance
Kamis, 18 Des 2014 13:02 WIB
Jakarta - Pada 2008, gelembung properti di Amerika Serikat meletus. Dampaknya merembet ke pasar keuangan Negeri Paman Sam, dan dalam waktu tidak terlalu lama semakin membesar dan menjadi krisis keuangan global.

Indonesia termasuk negara yang terimbas dampaknya. Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok cukup dalam, sektor riil pun melambat.

Hasilnya, pada 2009 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,5%. Padahal tahun-tahun sebelumnya, tidak sulit bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 6%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Syarat untuk tumbuh tinggi, dengan kondisi ekonomi yang sangat mengglobal, memang syarat pertama adalah tidak ada krisis. Kalau ada kejadian seperti 2008, itu kan semua melambat. Artinya syarat utama kestabilan ekonomi global," papar Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, kala memberikan paparan di depan para kepala daerah dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di komplek Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12/2014).

Akibat krisis 2008, lanjut Bambang, laju percepatan ekonomi Indonesia sempat terhenti. Namun perlahan pertumbuhan ekonomi mulai membaik, dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 5,8%.

"Tahun 2015 ekonomi diperkirakan tumbuh 5,8%. Kemudian 2016 bisa di atas 6%, dan 2017 bisa di atas 7%," ungkap Bambang.

Pertumbuhan ekonomi 7% merupakan target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam masa pemerintahannya. Menurut Bambang, pertumbuhan ekonomi 2015 dan 2016 memang belum bisa mencapai 7%.

"Begini, 2015 kondisi global masih dalam gejolak. Kemudian kita juga tengah dalam penataan ulang APBN. Maka 2015 diproyeki 5,8%. Kalau 2015 berjalan mulus, maka sangat dimungkinkan pertumbuhan jauh lebih tinggi. sehingga 2017 bisa 7%," jelasnya.

(hds/hen)

Hide Ads