Proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang mangkrak belasan tahun segera dilanjutkan kembali. Grup Waskita Karya yang mengambil alih proyek ini dapat kucuran kredit Rp 5,9 triliun.
Dua bank yang memberikan kredit tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Pembiayaan dilakukan dalam 2 tahap.
Pada tahap kontruksi proyek jalan tol, pembiayaan diberikan dalam bentuk kredit modal kerja kepada PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Waskita Beton Precast selaku turn key contractor masing-masing Rp 735,6 miliar dan Rp 1,7 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BNI dan BRI bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (MLA). Sementara Agen Fasilitas dan Agen Penampungan juga ditangani oleh BNI. Sedangkan BRI bertindak sebagai Agen Jaminan.
Penandatanganan Perjanjian Kredit ini dilaksanakan di Jakarta, Jumat (30/10/2015). Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Keuangan BNI Rico Budidarmo dan Direktur BRI Haru Koesmahargyo.
Rico mengungkapkan, penyaluran kredit pada proyek pembangunan Jalan Tol Becakayu ini merupakan upaya yang dilakukan BNI untuk mengoptimal fungsi intermediari perbankan nasional.
"BNI sendiri telah menegaskan akan mendukung program-program pembangunan negara, terutama pada bidang energi, industri, dan infrastruktur. Infrastruktur merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi fokus ekspansi kredit BNI pada segmen Bisnis Banking," katanya Rico dalam keterangan tertulis.
Tol Becakayu yang memiliki panjang 21,04 km ini terbagi atas dua seksi yaitu Seksi I sepanjang 11 km (ruas Casablanca β Jaka Sampurna), dan Seksi II sepanjang 10,04 km (ruas Jaka Sampurna β Duren Jaya).
Tol Becakayu Seksi I menelan biaya investasi Rp 5 triliun, biaya konstruksi Rp 4,6 triliun dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Sebagai bagian dari Jaringan jalan Tol di Jabodetabek, Jalan Tol Becakayu memiliki peranan penting dalam memperlancar arus lalu lintas, distribusi barang dan jasa yang menghubungkan Provinsi DKI Jakarta dengan Kota Bekasi dan sekitarnya.
Perkembangan yang telah dicapai sampai dengan September 2015 adalah 27,5%. Target operasi jalan tol ini direncanakan mulai pada bulan Desember 2017.
(ang/hen)