"Kalau sendiri-sendiri nggak bisa kan. Jadi harus menunggu Halim (Bandara Halim Perdanakusuma) untuk dikelola bareng-bareng," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Pengelolaan bersama ini dimaksudkan untuk mempermudah pengaturan lalulintas udara mengingat dua bandara ini berada di lokasi yang relatif berdekatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kalau berdiri sendiri-sendiri kan kontrolnya susah. Pasti dahulukan Halim dahulu. Nah, tapi kalau yang kontrol satu, penerbangannya bisa gantian," papar dia.
Adapun perusahaan yang akan dipercaya mengelola bandara ini adalah PT Angkasa Pura (AP) II yang saat ini telah mengelola Bandara Halim Perdanakusuma.
Terkait hal tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang PT Angkasa Pura II, PT Pelita Air Service, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang selama ini mengelola Bandara Pondok Cabe dan sejumlah pihak terkit.
"Jadi kemrin arahan Pak Menteri itu AP II (yang mengelola). Nanti kita undang AP II, sanggup nggak untuk kelola. Nanti kita undang juga TNI AU, Pelita Air Service, Pertamina dan Garuda," pungkas dia. (dna/hns)











































