Layani Komersial, Pengelolaan Bandara Pondok Cabe Disatukan dengan Halim

Layani Komersial, Pengelolaan Bandara Pondok Cabe Disatukan dengan Halim

Dana Aditiasari - detikFinance
Jumat, 12 Feb 2016 15:56 WIB
Layani Komersial, Pengelolaan Bandara Pondok Cabe Disatukan dengan Halim
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan lampu hijau bagi Bandara Pondok Cabe untuk melayani penerbangan komersial berjadwal. Namun demikian, ada syarat yang ditetapkan Kemenhub selaku regulator transportasi di tanah air.

"Kalau sendiri-sendiri nggak bisa kan. Jadi harus menunggu Halim (Bandara Halim Perdanakusuma) untuk dikelola bareng-bareng," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Pengelolaan bersama ini dimaksudkan untuk mempermudah pengaturan lalulintas udara mengingat dua bandara ini berada di lokasi yang relatif berdekatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila pengelolaannya dipisahkan ada kekhawatiran sulit mengatur lalulintas udara dan malah mengakibatkan penerbangan menjadi tidak aman. Mengingat, transportasi udara sangat bergantung pada keandalan sistem navigasi bukan sekedar pada landasan pacu dan terminal bandaranya saja.

"Memang kalau berdiri sendiri-sendiri kan kontrolnya susah. Pasti dahulukan Halim dahulu. Nah, tapi kalau yang kontrol satu, penerbangannya bisa gantian," papar dia.

Adapun perusahaan yang akan dipercaya mengelola bandara ini adalah PT Angkasa Pura (AP) II yang saat ini telah mengelola Bandara Halim Perdanakusuma.

Terkait hal tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang PT Angkasa Pura II, PT Pelita Air Service, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang selama ini mengelola Bandara Pondok Cabe dan sejumlah pihak terkit.

"Jadi kemrin arahan Pak Menteri itu AP II (yang mengelola). Nanti kita undang AP II, sanggup nggak untuk kelola. Nanti kita undang juga TNI AU, Pelita Air Service, Pertamina dan Garuda," pungkas dia. (dna/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads