Dibandingkan negara-negara lain, tingkat konsumsi ini masih sangat rendah. Argentina misalnya tingkat konsumsi daging sapinya mencapai 55 kg per kapita per tahun, Singapura mencapai 15 kg per kapita per tahun, Filipina 7 kg per kapita per tahun.
"Konsumsi daging sapi di Argentina 55 kg per kapita per tahun, di Singapura 15 kg per kapita per tahun, Filipina 7 kg per kapita per tahun," kata Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, dalam diskusi HIPMI di Menara Bidakara, Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Sarman menambahkan target swasembada daging sapi yang ditetapkan pemerintah terlalu dipaksakan. Selain tingkat konsumsi daging sapi masyarakat yang masih rendah, populasi sapi di dalam negeri juga masih minim.
"Data BPS, sapi kita ada 14 juta ekor dengan tingkat kelahiran 20%/tahun. Kalau dipaksakan swasembada, dipotong 3,3 juta ekor per tahun, 5 tahun lagi kita hanya lihat sapi di kebun binatang," ujarnya.
Maka, Sarman meminta pemerintah untuk tidak muluk-muluk menargetkan swasembada daging sapi.
"Terbuka sajalah, apa Indonesia akan kiamat kalau nggak swasembada daging sapi? Kenapa harus dipaksakan?" tutupnya.
(ang/ang)