Hal tersebut didukung oleh Initiator Smart City dari ITB, Suhono S. Supangkat yang memberikan paparannya dalam salah satu seminar pada acara Festival Smart Money Smart City yang masih dalam rangkaian acara Rapat Evaluasi Ekonomi dan Keuangan Daerah (REKDA) yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kota yang baik adalah yang bisa melihat tujuannya dengan jelas. Kita berbicara dalam konsep ekonomi, berbudaya dan lingkungan," katanya dalam salah satu seminar dalam rangkaian acara Festival Smart Money Smart City di Golf Driving Race Senayan, Jakarta, Jumat (03/06/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhono juga menambahkan, selama 2 tahun pihaknya telah mempelajari konsep smart city ini dan menghasilkan satu konsep bernama garuda smart city. Konsep ini terdiri dari 3 yaitu: smart economy, smart environment dan smart system platform.
"Pendidikan, Sumber Daya Alam dan Manusia serta Industri akan menghasilkan satu nilai ekonomis. Akan ada kemudahan-kemudahan yang akan tercipta seperti aspek tenaga kerja, pengelolaan kemiskinan, dan pariwisata," tambahnya.
Smart city diharapkan dapat membantu solusi kendala perkotaan. Seperti adanya transparansi dan partisipasi publik, transportasi publik, transaksi non tunai, manajemen limbah, energi, keamanan, data dan informasi. Hal ini dapat didukung melalui teknologi informasi dan komunikasi.
"Sekarang persoalan kota kalau didiamkan maka gap antara persoalan dan solusi semakin jauh. Semakin hari makin macet dan banjir. Untuk itu dicari strategi. Dan ini perlu dilakukan bersama dengan masyarakat. Co creation. Lets do this together. Gotong royong," paparnya.
Namun, Suhono menjelaskan, Smart City tidak selalu untuk kota yang harus mempunyai akses internet yang memadai dan berbasis IT. Menurutnya, smart city adalah kota yang bisa mengelola Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya sehingga warganya bisa hidup nyaman aman dan berkelanjutan.
"IT bukan tujuan utama. Banyak kota yang membelanjakan IT tapi tidak mengelolanya dengan maksimal. Kota cerdas adalah kota yang paling cepat dan akurat memberikan solusi kepada warganya," imbuhnya. (drk/drk)