Jual Daging dan Cabai Murah, Ini Lokasi 22 Toko Tani Kementan

Jual Daging dan Cabai Murah, Ini Lokasi 22 Toko Tani Kementan

Niken Widya Yunita - detikFinance
Senin, 06 Feb 2017 11:11 WIB
Jual Daging dan Cabai Murah, Ini Lokasi 22 Toko Tani Kementan
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Masyarakat kini bisa mendapatkan pangan dengan harga murah berkualitas. Kementerian Pertanian (Kementan) membuka Toko Tani Indonesia (TTI).

TTI pusat berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain itu ada lagi 22 TTI yang tersebar di Jakarta.

1. Jakarta Selatan terdiri dari 11 TTI yaitu TTI Ani, TTI Muara Beras, TTI ASMI, TTI Alan, TTI Surya, TTI Partini, TTI Ahya, TTI Maman Nur, TTI Sirsak, TTI Yati, dan TTI Three Boys.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Jakarta Timur terdiri dari 6 TTI yaitu TTI Sinar Family, TTI Arfah, TTI Sudiyo, TTI Suratman, dan TTI Siregar, dan TTI Meat Shop.

3. Jakarta Barat terdiri dari 5 TTI yaitu TTI KWT Flamboyan, TTI HJ. Munawaroh, TTI KWT Pesakih Mandiri Jaya, TTI Abdan Rusun Perumnas, dan TTI Barokah.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, akan menyaksikan pengiriman perdana komoditas pangan strategis ke 22 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di beberapa wilayah di Jakarta tersebut, hari ini seperti dalam rilis dari Kementan, Senin (6/2/2017).

Total pangan pokok dan strategis yang dipasok di 22 TTI terdiri dari beras 7 ton, gula pasir 3 ton, bawang merah 650 kg, cabai merah 600 kg, dan daging sapi 500 kg.

Harga pangan tersebut yakni beras Rp 8 ribu/kg, daging sapi Rp 80 ribu/kg, daging kerbau Rp 65 ribu/kg, bawang merah Rp 14.500/0,5 kg, cabai merah keriting Rp 10 ribu/0,25 kg, gula pasir Rp 12.500/kg, minyak goreng Rp 12 ribu/liter dan bawang putih Rp 8.500/0,25 kg.

Kehadiran TTI sangat strategis dalam upaya penyediaan pangan murah berkualitas bagi masyarakat. Fluktuasi pasokan dan harga pangan yang terjadi selama ini tidak hanya dapat merugikan petani produsen, pengolah pangan, pedagang hingga konsumen, juga dapat mempersulit warga memperoleh pangan yang dibutuhkan, yang jika dibiarkan tidak hanya mempengaruhi pengendalian inflasi, juga bisa menimbulkan keresahan sosial.

TTI yang digagas Badan Ketahanan Pangan Kementan merupakan salah satu upaya pemerintah yang dilakukan untuk menjaga stabilitas harga baik di tingkat petani atau produsen dan di tingkat konsumen. Melalui kegiatan ini, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) atau Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) dan TTI diberdayakan untuk dapat menjalankan fungsi sebagai lembaga distribusi dalam suatu rantai distribusi yang lebih efisien, sehingga dapat mengurangi disparitas harga antara produsen dan konsumen.

Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dilakukan sejak 2016 kepada 493 Gapoktan yang memasok 1.316 TTI untuk kemudahan akses pangan kepada masyarakat dengan harga wajar di 32 provinsi. Lokasi kegiatan tersebar di kabupaten/kota di daerah konsumen utamanya yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan.

Pada 2017, Kegiatan PUPM kembali akan dialokasikan untuk 406 LUPM yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan NTB. Provinsi-provinsi tersebut akan memasok 1.000 TTI di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Melalui acara gelar pangan murah berkualitas tersebut, selain petani mendapatkan harga kepastian serta harga jual yang menguntungkan, masyarakat dapat mengakses pangan dengan mudah dan murah. Adanya TTI di masyarakat juga diharapkan mampu menstabilkan harga pangan, sehingga tidak berfluktuasi.

Masyarakat yang membutuhkan informasi dapat menghubungi Badan Ketahanan Pangan Kementan, dengan nomor 021- 7802619.

(nwy/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads