Petugas minimarket lainnya di kawasan Ciputat menceritakan drama rebutan minyak goreng yang terjadi antara emak-emak. Saat kebijakan itu diterapkan pertama kali, toko tempatnya bekerja diakui banyak didatangi pelanggan.
"Pas hari pertama kebijakan itu pada rebutan satu sama lain, eh salah satu ada yang nggak dapet. Tangannya udah ada yang nempel duluan, ya mau nggak mau ada yang belakangan harus ngalah," katanya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untungnya emak-emak tersebut tak sampai cekcok karena tidak dapat minyak goreng Rp 14.000/liter. Pasalnya mayoritas mengenal satu sama lain karena warga asli sekitar. "Nggak sampai bertengkar karena orang kampung sini, pada kenal," tuturnya.
Dalam satu hari itu, dia mengaku toko tempatnya bekerja menghabiskan 60 pcs minyak goreng kemasan 2 liter. Saat ini stok tersebut kosong dan belum diketahui kapan akan tersedia lagi. "Sudah dibatasin 1 orang maksimal 2, tapi banyak ibu-ibu sini beli. Seharian habis 10 karton yang 2 liter (60pcs)," tuturnya.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun buka suara menyikapi minyak goreng kosong. Klik halaman berikutnya
Saksikan juga: Kisah Mantan Sekuriti Sukses Jadi Selebriti, Gegara Curhat di Tiktok