Kemajuan teknologi blockchain melahirkan banyak produk kripto, mulai dari Bitcoin CS, Ethereum, Binance dan lain-lain. Tak mau ketinggalan, Indonesia kini mempunyai teknologi yang bisa saingi koin di blockchain.
CEO Aerochain, Samuel Tabuty menjelaskan lahirnya koin dan token dipengaruhi oleh adanya sistem blockchain. Teknologi itu menjadi jantung dari kripto.
"Concern di sini (Aerochain) menjadi wadah. Kalau mau bikin token, biasanya di jaringan Etherium abis itu BNB, Solana dan sebagainya. Nah nanti di sini jadi pilihan di dalam itu," kata Samuel dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (7/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk bikin token sendiri sebenarnya gampang, udah banyak panduannya," sambung Samuel.
Samuel katakan teknologi Aerochain masih dalam proses pembaruan. Namun dalam beberapa kesempatan tes jaringan, pihaknya melakukan presale koin Binance habis dibawah waktu satu menit.
"Cuma prosesnya ini yang harus dijalankan rada lama, karena bikin blockchain bukan buka komputer pencet enter jadi, ada proses semua," paparnya.
Samuel mengharapkan teknologi blockchain buatan anak bangsa bisa menjadi pilihan ekosistem untuk produk token atau koin lokal. Dengan begitu, Indonesia bisa mengungguli teknologi blockchain yang ada.
"Bisa diterima, pengganti pelan-pelan yang tadi orang biasa pakai BNB, Eterium, beralih produk (teknologi) dalam negeri," ungkapnya.
(edo/vys)