Bubble burst yang terjadi di Indonesia memaksa beberapa perusahaan rintisan atau startup untuk mengambil langkah berat, pemutusan hubungan kerja massal. Tercatat, beberapa startup mulai mengurangi jumlah pegawainya sebagai langkah preventif akan adanya hambatan finansial.
Beberapa pihak meyakini, kondisi yang terjadi saat ini merupakan perubahan perilaku pasar yang disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi situasi ekonomi dunia.
Kompetisi yang kuat di antara perusahaan-perusahaan rintisan ini juga menjadi salah satu faktornya. Di satu sisi, roda bisnis harus berjalan, sementara itu pengenalan produk dilakukan dengan melakukan promosi besar-besaran. Diskon serta pemanis lain acap kali dilakukan agar para konsumen tergiur untuk mengakses produk mereka.
Sementara itu, belanja aset serta SDM pun tidak ketinggalan. Dalam ekosistem yang serba cepat, target yang ingin dicapai pun harus diperoleh dengan waktu yang singkat. Akibatnya, tenaga kerja profesional didatangkan dengan harga yang mahal. Namun siapa sangka, dalam satu kondisi, hal ini menjadi bumerang ketika suntikan investasi tidak lancar lagi.
Malam ini, d'Mentor akan membahas bagaimana kondisi ini bisa terjadi. Lebih lanjut, akan dibahas bagaimana masa depan startup di Indonesia, serta analisis tingkat keamanan menggantungkan karir di lingkungan bisnis ini.
Menghadirkan Bhima Yudhistira (Direktur Eksekutif Celios) serta Ignatius Untung (Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia periode 2018 -2020), saksikan live d'Mentor dengan judul 'Lorong Gelap Bisnis Start Up', malam ini pukul 19.00 WIB di web detikcom. Bagi anda yang ingin bergabung dalam diskusi, silakan akses saluran zoom yang tersedia di sepanjang acara.
(vys/vys)
