S3 Marketing dan Peran 'Kepo' Di Balik Konten Viral

S3 Marketing dan Peran 'Kepo' Di Balik Konten Viral

Edward F. Kusuma - detikFinance
Senin, 04 Jul 2022 07:27 WIB
Jakarta -

Jurus S3 marketing menjadi ujung tombak penjualan produk di era digital. Terlebih dengan adanya pandemi yang mengubah kebiasaan banyak orang.

"S3 marketing, masih ampuh banget karena ada unsur kepo. Mereka itu kayak ingin jadi orang yang pertama mengetahui, ingin pertama yang tahu jadi info ini, karena itu manusia sekarang bangun tidur buka HP mendapat informasi yang baru," ujar pakar digital marketing Jimmi Mohtar dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (30/6/2022).

Jimmi mengatakan, gimmick S3 marketing semakin ampuh di era digital. Hanya saja ia katakan, harus selalu ada inovasi dan perubahan dalam membuat strategi S3 marketing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggal bagaimana kita menyusun strategi yang tidak membosankan, tidak menyusun strategi yang sama dengan sebelumnya. Jadi yang memang baru-baru," paparnya

Sementara itu pakar marketing dan managing partner Inventura Yusowhady mengatakan, maraknya sosial media dan kemudahaan orang buat akun sosial media menjadi salah satu alasan ampuhnya S3 marketing. Terlebih jangkauan audiens sosial media bisa lebih besar dalam jangka waktu pendek.

ADVERTISEMENT


"Kalau dulu S3 Marketing kita lakukan secara fisik jangkauan audiens enggak begitu besar. Sekarang kuncinya currency sesuatu unik, sesuatu yang out of the box, sesuatu yang kontroversial itu begitu menarik maka viral, karena setiap orang media, setiap orang bisa forward pesan dan itu mencapai menjangkau audiens yang luas begitu gampang maka otomatis s3 marketing semakin penting dan semakin harus dilakukan karena landscape sudah semakin berubah. Kalau dulu, jangkauannya enggak sehebat sekarang," ujar pria yang akrab disapa Siwo.

Siwo mengatakan dalam banyak kasus S3 marketing yang viral terjadi bukan karena direncanakan. Promo atau iklan marketing viral terjadi karena ada peran warganet di dalamnya. Dalam kasus promosi Holywings misalnya, isu tersebut masih terus menguat hingga beberapa waktu setelah promosi kontroversialnya muncul.

"Karena banyak netizen ambil peran disitu, maka otensitas menjadi otentik sehingga energi viralitas semakin gede, jadi dirancang tapi artinya enggak bisa kita planing ini pasti viral tetapi kita dekati bisa makanya s3 marketing dalam ranah horizontal marketing di mana itu menjadi penting itu semakin relevan semakin powerful," pungkasnya.

Saksikan juga video lengkap d'Mentor: Gimmick Marketing

[Gambas:Video 20detik]



(edo/vys)

Hide Ads