Tips Biar Enggak Kejebak di Pasar Saham

Tips Biar Enggak Kejebak di Pasar Saham

Edward F. Kusuma - detikFinance
Senin, 25 Jul 2022 20:03 WIB
Ilustrasi Investasi OVO
Foto: Infografis detikcom
Jakarta -

Tampilan cuan dari portofolio sosial media bisa membuat FOMO (Fear of Missing Out) trader pemula. Belajar dari pengalaman trader profesional, jangan sekali-kali percayakan pilihan saham kepada orang lain.

"Kalau saya pribadi enggak suka dari dulu jaman belajar enggak pernah ikutan grup rekomendasi orang selalu enggak percaya kalau mau masuk suatu saham analisa sendiri bukan ikut-ikutan orang kebanyakan," ujar full time trader Daniel Lim dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (21/7/2022).

Daniel menduga mereka yang punya grup rekomendasi saham, tidak lepas dari tujuan tertentu. Karena itu buat pemula yang mau masuk baiknya belajar dengan melakukan analisa sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Analisa sendiri, caranya gimana? apa sih yang bikin saham itu naik? ada berita apa? sentimen apa?," imbuh Daniel.

Senada dengan Daniel, Riyan Syahfikri full time trader juga memberi saran untuk tidak masuk ke dalam grup rekomendasi saham. Lantaran pilihan saham yang ditawarkan belum tentu akurat.

ADVERTISEMENT

"Enggak usah masuk grup biar market sendiri yang ajarin, harus sakit dulu dihajar market," sambung Daniel.

Riyan mengatakan setiap orang punya gaya trading sendiri berdasarkan ilmu dan pengalaman. Dia mengakui, selama ini trading berdasarkan berita yang ada.

"Harus banyak-banyak baca berita, update tiap hari berita misal saham kalau hari ini yang naik saham-saham minyak kenapa, kenapa saham-saham minyak naik semalem itu minyak dunia naik, ya gitu aja. jadi harus banyak banyak baca berita lalu analisa juga itu naik karena apa, biar enggak diguyur," kata Riyan.

Riyan mengatakan dalam menentukan pilihan saham dengan analisa teknikal dan fundamental. Lantaran kedua hal itu saling berhubungan.

"Fundamental kalau ada berita-berita, kalau enggak berita biasanya ke teknikal," parpar Riyan.

Jenis saham yang perlu dihindari, halaman selanjutnya.

Lain halnya dengan Riyan, professional full time trader Rendy Trisnandi mengatakan lebih memilih analisa teknikal di pasar saham. Namun meski begitu analisa fundamental juga tidak akan lepas begitu saja.

"Biasanya kalau saham-saham yang ada notasi khusus biasanya saya hindari, ada lihat fundamental tapi lebih banyak tenikal," ujar pria yang memilih jalan hidup sebagai trader full market.

Senada dengan Rendy, Daniel Lim yang mempertimbangkan analisa teknikal dan fundamental secara bersamaan. Lantaran belakangan saham yang punya fundamental lebih disukai pasar.

"Buat pemula lebih baik belajar dari fundamental dulu. Jadi emang beli itu saham-saham yang ada isi, yang memang perusahaan bagus, kalau pemula beli saham gorengan enggak ada isi, naik karena teknikal itu mereka enggak berani cut lose, kalau saham yang punya fundamental bagus enggak cut lose ya mungkin nanti suatu hari bisa naik lagi," tutup Daniel Lim.

Saksikan juga video lengkap d'Mentor: Hidup Dari Saham, Bisa?

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads