Rasio kewirausahaan di Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Hal ini turut menjadi perhatian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan melatarbelakangi hadirnya Program Wirausaha Merdeka sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) rasio jumlah wirausaha di Indonesia hanya 3,47 persen atau sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Pemerintah sendiri menargetkan rasio kewirausahaan ini bisa mencapai 3,95 persen di tahun 2024.
Untuk itu, program Wirausaha Merdeka diharapkan dapat mencapai peningkatan rasio tersebut dengan memberikan mahasiswa pengalaman belajar di luar kelas perkuliahan, pengalaman praktis, serta pembekalan pola pikir (mindset) dan kompetensi wirausaha. Nantinya, seluruh pengalaman tersebut dapat dikonversi dengan satuan kredit semester sampai dengan 20 satuan kredit semester (SKS).
Kemendikbudristek memilih 17 kampus untuk menjadi pelaksana program kewirausahaan ini, salah satunya adalah Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul).
Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hesti Maheswari menjelaskan Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya diberi nama Inkubasi Calon Wirausaha Inovatif Berorientasi Teknologi (SIWIRA-INOTEK). Menurutnya, program ini berhasil mengasah 330 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi di 7 provinsi Indonesia.
Ia menyebut para mahasiswa digembleng berbagai ilmu kewirausahaan selama 1 semester dengan sistem pembelajaran offline dan online.
![]() |
"Kami berusaha menjadikan Universitas Prasetiya Mulya sebagai tempat belajar wirausaha terbaik bagi siapa pun. Ini cara kami untuk mengemban amanah dari Kemendikbudristek. Mahasiswa yang mengikuti SIWIRA-INOTEK tidak hanya akan memiliki pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga akan terasah kemampuan berkolaborasi dan membangun network. Contohnya, mereka berkesempatan mendapatkan pendanaan dari Teja Ventures, venture capital yang berbasis di Singapura," kata Hesti dalam keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).
Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak mengaku pihaknya sangat terhormat karena terpilih menjadi salah satu tuan rumah Program Wirausaha Merdeka. Menurutnya, saat ini pelaku wirausaha di Indonesia masih cukup kurang, terutama kewirausahaan berbasis ilmu dan teknologi.
"Saya berharap dalam program ini para peserta bisa menjadi inovator pengusaha baru di bidang baru dengan menggunakan teknologi baru. Jika ini dilakukan, saya percaya Indonesia akan dapat melahirkan pengusaha berbasis science dan teknologi dalam jumlah yang cukup dan mampu bersaing," ungkap Prof. Dr. Djisman.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Christina Agustin menyebut inkubasi bisnis dengan melibatkan kampus seperti Program Wirausaha Merdeka INI menjadi hal yang sangat penting. Pasalnya, Indonesia akan menghadapi tantangan bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2035.
"Mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk menghadapi negara lain yang memiliki inovasi lebih cepat dan daya pikir lebih kuat. Karena itulah, inkubasi bisnis menjadi hal yang sangat penting karena di situ para mahasiswa digodok, dibimbing, dan difasilitasi. Bahkan juga dilakukan coaching clinic dan dihadirkan pakar untuk mendongkrak jiwa kewirausahaan," terang Christina.
![]() |
Sebagai informasi, puncak Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya ditutup dengan Demo Day yang berlangsung di Universitas Prasetiya Mulya Kampus BSD, Kawasan BSD City, Tangerang, Banten pada Kamis (8/12). Dalam kegiatan ini, dilakukan presentasi prototype bisnis para mahasiswa.
Melalui program ini, tercipta 33 ide bisnis dari tim peserta yang meliputi 17 ide bisnis berbasis produk food & beverage, 5 jenis produk craft, 3 macam produk fashion, 8 ide bisnis berbasis service IT. Selanjutnya dari hasil kurasi tim juri independen, terpilih tujuh pemenang best prototype.
Pasca Program Wirausaha Merdeka, Universitas Prasetiya Mulya siap mengawal kelompok bisnis hingga pengurusan paten, merk, dan hak kekayaan intelektual (HAKI). Prasmul juga mendorong seluruh kelompok bisnis untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
Simak Video "HYBE Jual Semua Saham SM ke Kakao"
[Gambas:Video 20detik]
(Tagsite/Universitas Prasetiya Mulya)