Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) menyebut salah satu pengembangan sumber terbarukan yang saat ini sedang dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung mobile.
Proyek PLTS terapung mobile pertama di Indonesia ini sedang dikembangkan oleh pemerintah melalui Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kini proyek pengembangan tersebut sudah masuk tahap pengujian prototype dan ditargetkan rampung pada tahun 2025 mendatang.
"Pengembangan PLTS terapung mobile, atau Mobile Floating Photovoltaic Pump, terinspirasi dari sistem PLTS terapung untuk irigasi di Kabupaten Wonogiri yang telah dikembangkan sebelumnya," tulis Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dalam salah satu unggahan di akun Instagram resminya (@djebtke), dikutip Jumat (26/7/2024).
"Penelitian PLTS mobile terapung ini telah memasuki tahap pengujian prototype Mobile Floating Photovoltaic Pump berkapasitas 2,5 KWp. Penerapan prototype di lokasi sebenarnya ditargetkan rampung pada 2025," jelas lembaga pemerintahan itu lagi.
Dijelaskan nantinya PLTS terapung mobile tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik, tetapi juga sebagai suplai energi pompa untuk irigasi pertanian.
Kemudian dijelaskan juga PLTS terapung mobile ini akan memiliki beberapa keunggulan seperti mengatasi keterbatasan ruang, meminimalisasi penguapan air, dan meningkatkan efisiensi karena air di sekitar panel surya bertindak sebagai pendingin alami.
"Tercatat hingga akhir tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik bertenaga surya secara akumulatif mencapai 573,8 MW," pungkas Ditjen EBTKE. (fdl/fdl)