Cerita Menteri LHK Siti Nurbaya Sukses Kurangi Deforestasi-Turunkan Emisi

Anugerah Ekonomi Hijau

Cerita Menteri LHK Siti Nurbaya Sukses Kurangi Deforestasi-Turunkan Emisi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 30 Jul 2024 22:30 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya
Menteri LHK Siti Nurbaya/Foto: Angga Aliya Firdaus
Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menerima Anugerah Ekonomi Hijau untuk Tokoh Pendorong Emisi Nol Bersih dari detikcom. Anugerah ini diberikan langsung oleh Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT).

"Saya menyampaikan raya syukur kepada tuhan hari ini dalam Anugerah Ekonomi Hijau, sekaligus mendapat penghargaan, terima kasih tak terhingga," kata Siti Nurbaya ketika menerima Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

"Saya menyampaikan sangat terima kasih kepada Bang CT atas penghargaan ini. Ini menjadi bukti bang CT kepada isu green ekonomi. Terima kasih detik menyorot ini secara khusus," tegasnya lagi.

Siti Nurbaya berpendapat green ekonomi merupakan hal yang sangat penting terkait dengan aspek-aspek pembangunan ekonomi dengan emisi dan polusi yang rendah, efisiensi energi, efisiensi sumber daya alam terutama air, hingga jasa lingkungan.

"Ekonomi hijau merupakan rezim ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, terus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi hijau juga berarti perekonomian yang rendah emisi karbon dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam," jelasnya.

Lebih lanjut Siti Nurbaya bercerita selama menjabat sebagai Menteri LHK pihaknya berhasil mencapai berbagai hal mulai dari pengendalian kebakaran hutan sampai mengembalikan hewan-hewan yang terancam punah.

Selain itu pihaknya juga berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) lebih dari target yang sudah ditetapkan guna mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

"Sejauh ini, dalam waktu selama 10 tahun telah banyak dicapai bersama Seperti terkendalinya kebakaran hutan dan lahan, menurunnya deforestasi, proteksi gambut dan mangrove, spesies yang terus lahir seperti, dan kembalinya beberapa spesies yang hampir punah," ucapnya.

"Begitu juga upaya penurunan emisi karbon 41-43% sejak tahun 2020. Capaian yang jauh di atas target GRK Indonesia dengan kapasitas sendiri atau nasional yaitu 31,89%" tambahnya.

(fdl/fdl)