Terapkan Konstruksi Ramah Lingkungan, WIKA Pede Budget Proyek Makin Efisien

Anugerah Ekonomi Hijau

Terapkan Konstruksi Ramah Lingkungan, WIKA Pede Budget Proyek Makin Efisien

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 01 Agu 2024 15:02 WIB
BUMN Indonesia banyak menggarap pembangunan infrastruktur di Timor Leste, mulai dari jalan, jembatan, gedung pemerintahan hingga bandara. BUMN yang membangun infrastruktur di Timor Leste di antaranya PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya.
Foto: WIKA
Jakarta - PT Wijaya Karya (WIKA) menggalakkan proses pembangunan atau konstruksi yang lebih ramah lingkungan di setiap proyeknya. Bersamaan dengan itu perusahaan percaya biaya yang dibutuhkan untuk setiap proyek akan makin efisien.

Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, mengatakan hingga saat ini proses pembangunan ramah lingkungan memang membutuhkan biaya yang cukup besar jika dibandingkan dengan proses pembangunan proyek pada umumnya. Misalkan saja untuk biaya material bangunan dan teknologi ramah lingkungan masih tergolong mahal.

Namun sebenarnya kenaikan biaya ini dapat diatasi dengan konstruksi yang lebih cepat, dengan begitu perusahaan bisa mengurangi biaya lain selama proses pembangunan berlangsung. Hal inilah yang kemudian bisa membuat biaya konstruksi secara keseluruhan menjadi lebih efisien.

"Memang teknologi material dan teknologi bahan bangunan yang ramah lingkungan saat ini masih memiliki harga yang belum bisa dibilang murah. Namun begitu, misalnya penggunaan beton-beton precast dan sebagainya, kemudian penggunaan teknologi modular itu bisa mempercepat proses produksi," kata Mahendra dalam acara Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

"Di sisi lain memang kami masih harus menghitung secara komprehensif ya, walaupun harga materialnya mungkin memang masih mahal, tapi bisa jadi proses produksi bisa lebih cepat. Sehingga itu dimungkinkan adanya efisiensi lain dalam bentuk overhead biaya pelaksanaan dan juga durasi waktu itu memungkinkan proses produksi itu bisa lebih cepat dan itu akan memangkas biaya dari sisi yang lain," jelasnya lagi.

Meski begitu ia tidak memungkiri WIKA masih harus terus evaluasi terhadap setiap proses konstruksi proyek ramah lingkungan ini. Dengan begitu perusahaan dapat memastikan biaya atau budget yang dibutuhkan untuk setiap proyek betul-betul sudah efisien.

"Memang kita harus terus-menerus melakukan evaluasi ya, karena kita harus melihat juga sejauh mana mungkin ya harga materialnya lebih mahal tapi kalau percepatannya itu bisa mengurangi overhead biaya proyeknya bisa jadi ada efisiensi di situ," ucap Mahendra.

"Jadi memang kita tidak bisa melihat hanya satu perspektif harga materialnya saja atau harga alatnya, tapi kita harus melihat apakah itu bisa melakukan percepatan atau tidak di mana itu ada efisiensi di sisi lain," tegasnya lagi.

Berkat upayanya dalam mengurangi emisi karbon dalam setiap proyeknya, WIKA berhasil menerima Anugerah Ekonomi Hijau untuk Penggunaan Material Bangunan Ramah Lingkungan dari detikcom. Menurut Mahendra hal ini menjadi pendorong bagi perusahaan untuk terus menjalankan aksi ramah lingkungannya.

"Atas nama management PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, jadi kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia penyelenggara dari detikcom di mana memang WIKA terpilih sebagai salah satu penerima Anugerah Ekonomi Hijau," ucapnya.

"Tentunya ini menjadi penyemangat untuk management perseroan untuk tetap terus memiliki komitmen yang tinggi terhadap implementasi proses-proses bisnis perseroan yang memang berorientasi pada lingkungan," terang Mahendra. (fdl/fdl)