PalmCo Mau Tekan Emisi hingga 40%, Begini Caranya

PalmCo Mau Tekan Emisi hingga 40%, Begini Caranya

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 02 Agu 2024 18:52 WIB
Pekerja mengangkut tandan buah kelapa sawit di kawasan PT Perkebunan Nusantara II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (17/2/2024). Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian menargetkan peremajaan kelapa sawit tahun 2024 seluas 540 hektare atau dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.ANTARA FOTO/Yudi/Spt.
Ilustrasi/Foto: Antara Foto/Yudi
Jakarta - Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo optimistis dapat berkontribusi mengurangi 40% emisi karbon pada 2030 dan mencapai net zero emission sebelum 2060. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa.

Dengan bisnis yang ada saat ini, Jatmiko mengungkapkan pada 2030 total emisi karbon yang diproduksi PTPN 2,35 juta ton CO2 ekuivalen. Untuk itu, dia menilai perusahaan telah melakukan berbagai inisiatif dekarbonisasi, yakni suatu upaya yang dapat membatasi produksi karbon dioksida yang menjadi faktor kunci dalam menangani perubahan iklim.

"Sesuai baseline business as usual, PTPN Group itu tahun 2030 total emisinya sebesar 2,35 juta ton CO2e. Emisi yang sebagian besar datang dari gas methane yang keluar dari limbah cair. Maka dengan 7 Pembangkit Biogas PalmCo yang telah beroperasi saat ini, yang mampu meng-capture methane tadi lalu mengkonversinya menjadi energi baru terbarukan, saat ini kita sudah berhasil membatasi 150 ribu ton CO2e," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2024).

Lebih jauh, pihaknya telah menetapkan inisiatif-inisiatif baru hingga 2030 sehingga dapat memberikan tambahan penekanan emisi karbon dioksida sebesar 787 ribu ton CO2e, di antaranya penambahan jumlah pembangkit listrik tenaga biogas, biogas cofiring, hingga bio CNG.

Menurutnya, proyek tersebut dapat menurunkan sebesar 937 ribu CO2e atau hampir 40% dari 2,35 juta ton emisi PTPN Grup. Hal ini melampaui target business as usual Indonesia yang menyasar 31,98% pada 2030.

Ia membeberkan, PalmCo sebagai perusahaan yang mengelola perkebunan sawit terluas di dunia juga mampu menyerap karbon dalam jumlah sangat besar melalui tanaman sawit yang dimilikinya. Dengan luas sawit tertanam 523 ribu hektare (ha), pihaknya mampu menyerap 6 juta ton karbon per tahun.

Jatmiko optimistis PalmCo akan berkontribusi besar dalam menekan emisi dan berkontribusi dalam mempercepat net zero emission sebelum 2060. Selain itu, pihaknya juga menargetkan 50 pabrik sawit telah mempunyai fasilitas energi baru terbarukan pada 2050.

"Hingga 2050 target kita 50 Pabrik Sawit telah memiliki fasilitas Energi Baru Terbarukan. Sejalan dengan arahan Pemegang Saham, pastinya kita ingin berkolaborasi dengan semua pihak serta membantu industry sejenis dan lainnya untuk mengakselerasi dekarbonisasi ini. Bersama-sama kita mampu mewujudkan net zero emission bahkan lebih cepat dari tahun 2060," terangnya. (ara/ara)