Dari pantauan detikcom, booth tersebut tampak rampai dipadati pengunjung. Dengan latar belakang biru cerah, PT Vale menampilkan sejumlah upaya perusahaan dalam mengedepankan prinsip berkelanjutan. Salah satunya adalah infografis capaian perusahaan yang tertempel di dinding both.
Chief Sustainability and Corporate Affair Officer PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan bahwa sudah 56 tahun perusahaan menjalankan prinsip keberlanjutan. Hal itulah yang ditonjolkan PT Vale dalam agenda Festival LIKE 2.
"Kita baru saja berulang tahun ke-56, yang mau kami tonjolkan adalah selama lima dekade lebih operasional PT Vale kita selalu mengedepankan prinsip-prinsip penambangan berkelanjutan. Dan itu yang bisa dilihat, ada praktek reklamasi dan tampilan video tentang upaya-upaya sustainability," ucap Bernardus, Kamis (8/8/2024).
Bernardus kemudian mengatakan bahwa perusahaan telah membangun dan mengoperasikan PLTA Larona, PLTA Balambano dan PLTA Karebbe. Ketiga PLTA itu memanfaatkan aliran Sungai Larona yang airnya dipasok dari tiga danau Matano, Mahalona, dan Towuti.
Baca juga: Menteri LHK Resmi Buka Festival LIKE 2! |
Dengan total kapasitas terpasang sebesar 365 megawatt (MW) untuk pasokan energi ke pabrik pengolahan, operasional ketiga PLTA tersebut membuat PT Vale sukses mengurangi emisi GRK lebih dari 1 juta ton CO2eq per tahun jika dibandingkan dengan pembangkit berbahan bakar batu bara.
"Selain menunjang kebutuhan operasional, 10,7 MW energi listrik yang dihasilkan PLTA tersebut juga didistribusikan melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Luwu Timur," tuturnya.
Upaya lainnya, PT Vale juga mengintegrasikan aktivitas pembukaan lahan tambang dengan reklamasi (pemulihan lahan) dan rehabilitasi (penanaman kembali). Pada akhir Desember 2023, jumlah pohon yang telah ditanam di area reklamasi mencapai 4,74 juta pohon.
Sementara luas lahan terbuka per akhir Desember 2023 adalah seluas 5.667,73 Ha, dan luas lahan reklamasi mencapai 3.973 Ha. Area lahan terbuka yang tersisa adalah 1.694,15 Ha. Ini berarti sekitar 66% wilayah pertambangan di PT Vale sudah direhabilitasi, tinggal sekitar 2.000 hektare lahan yang masih terbuka.
"Nah kita juga melakukan rehabilitasi di luar wilayah konsesi, kalau orang2 bicara net negative, kita berbicara net positive, kalau bisa kita merehabilitasi lebih luas dari yang kita buka. Dan kita di 2023 sudah merehabilitasi 2,5 kali lipat di luar wilayah konsesi," jelasnya.
Selain itu, Bernardus mengatakan bahwa PT Vale juga menjalankan investasi sosial melalui Program Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Untuk periode 2018-2022, PPM bersinergi dengan peraturan pemerintah yang menstimulasi pembangunan desa, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan tambang.
Program pengembangan masyarakat mengedepankan kemitraan 3 pilar, pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Di wilayah pemberdayaan, PT Vale disebutnya membina petani untuk mempraktikkan pertanian sehat ramah lingkungan melalui budi daya padi organik sejak 2015.
Kemudian pada 2017, juga perusahaan mulai melakukan pembinaan dan pendampingan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah pemberdayaan. Hingga akhir 2023, sekitar 61.598 jiwa di wilayah pemberdayaan perusahaan menjadi penerima manfaat dari pelaksanaan PPM.
Bernardus menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai isu sosial yang ada sesuai prinsip Sustainable Development Goals (SDGS). "Dengan meng-adress issue deforestasi, biodiversity, kemudian sosial, komitmen kami sudah teruji selama 50 tahun dan kami akan lanjutkan terus menerus," ujarnya.
(kil/kil)