Pemerintah Putar Otak Cari Duit Rp 33 T buat Kelola Keanekaragaman Hayati

Pemerintah Putar Otak Cari Duit Rp 33 T buat Kelola Keanekaragaman Hayati

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2024 14:34 WIB
Sinergi Warga Jaga Lingkungan di Pulau Harapan
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Jakarta - Pemerintah meluncurkan Strategi dan Rencana Aksi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan/IBSAP) 2025-2045. Dokumen ini diharapkan bisa menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengatakan total kebutuhan pendanaan untuk pengelolaan keanekaragaman hayati mencapai Rp 33 triliun/tahun. Saat ini masih terdapat gap pendanaan sebesar 74%.

"Per hari ini kita membutuhkan sekitar Rp 33 triliun per tahun, bukan jumlah yang sedikit dengan kondisi per hari ini," kata Vivi dalam Peluncuran IBSAP 2025-2045 di Fairmont Hotel, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Vivi menyebut solusi pendanaan yang efektif dan berkelanjutan menjadi sangat penting untuk memastikan keberhasilan IBSAP 2025-2045. Dukungan dari Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Inisiatif Pembiayaan Keanekaragaman Hayati (BIOFIN) dinilai akan sangat membantu memenuhi gap pembiayaan yang ada.

"Tentunya pencatatan budget tracking yang sudah dilakukan bersama dukungan UNDP dan BIOFIN akan sangat membantu dan tentunya ini semua menjadi guidance kita bersama untuk memenuhi 74% gap pendanaan yang ada hari ini," ucapnya.

Saat ini, kata Vivi, terdapat solusi finansial yang sedang dikaji untuk disiapkan implementasinya guna mendukung IBSAP 2025-2045. Mencakup biodiversity financing, leveraging faith-based fund, hingga ecological fiscal transfer.

"Ini kita alhamdulillah termasuk negara yang cukup agamis sehingga sumber-sumber pendanaan berbasis agama nanti kita arahkan untuk mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati. Kemudian ecological fiscal transfer dalam berbagai bentuk dan tentunya berbagai strategi terkait solution for nature related disclosure," jelas Vivi.

IBSAP 2025-2045 memiliki 20 target nasional yang tersebar dalam 7 prioritas nasional dan 18 program pembangunan. Meski disiapkan dalam 20 tahun ke depan, IBSAP 2025-2045 disebut akan dievaluasi dan diperbarui setiap 5 tahun sekali agar mengakomodir perubahan yang terjadi selama periode waktu berjalan.

"Substansi dalam IBSAP sudah diarusutamakan dalam RPJMN dan saat ini kita sedang menstreamlining kan ke dalam RPJMN 2025-2029 yang tentunya sejalan dengan visi misi presiden terpilih," beber Vivi. (aid/rrd)