20% Sampah Plastik Cemari RI, KLHK Ajak Gaya Hidup Minim Sampah

Festival LIKE 2

20% Sampah Plastik Cemari RI, KLHK Ajak Gaya Hidup Minim Sampah

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2024 14:58 WIB
Talkshow inspiratif Gaya Hidup Minim Sampah
Talkshow inspiratif Gaya Hidup Minim Sampah - Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkap saat ini sampah plastik sudah menjadi bagian yang dikategorikan pencemaran. Bahkan dominasi sampah plastik cukup besar yakni mencapai 20%.

Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti mengatakan presentase itu didapat dari data 2023, di mana jika dijumlahkan sampah plastik di Indonesia mencapai 12 juta ton.

"Itu sampah yang ada di Indonesia semua. Kenapa? Karena sampah kita itu tidak terpilah jadi kalau sampah plastiknya itu sudah kotor, tidak bisa didaur ulang," kata dia dalam Talkshow Bertajuk Gaya Hidup Minim Sampah Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (8/6/2024).

Untuk itu pihaknya mengajak agar masyarakat agar mulai memilah sampah baik itu organik, anorganik, dan sampah yang tidak bisa diolah. Selain itu, masyarakat juga harus memanfaatkan berbagai fasilitas umum yang bisa menampung sampah atau pemilahan sampah.

"Jadi lucu, industri daur ulang ada, sampah banyak, tetapi bahan bakunya kurang. Ya itu karena kita belum memilah. Jadi ayo sekarang kita mulai menerapkan sustainable living, green consumption, mulai sekarang ke mana mana bawa tumbler. Jadi itu contoh kecil untuk melakukan gaya hidup minim sampah," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Penyuluh Lingkungan Hidup pada Direktorat Pengurangan Sampah Ana Suryana mengatakan selain menerapkan untuk individu gaya hidup minim sampah, pengurangan sampah plastik juga bisa dilakukan oleh kelompok masyarakat.

Dia mencontohkan program yang dilakukan oleh kampus yakni dengan membuat kampanye pengurangan penggunaan sedotan. Jika dilakukan secara masif, konsisten, dan terus menerus dampaknya akan sangat signifikan pada pengurangan sampah plastik.

"Salah satunya studi yang dilakukan oleh kampus UI, ternyata di project ini mereka melakukan 2023 intervensi pengurangan sampah di kantin tradisional dan max cafe. Intervensi dilakukan 4 bulan, mereka melakukan camping, diskusi, kemudian membuat poster-poster di majalah dinding soal bahaya sampah. Intervensi ini tadinya terdapat 6.600 sedotan, setelah intervensi mengurangi sampah sedotan hanya 74. Ternyata seefektif itu," jelasnya.

Sebagai informasi, Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, APP Group, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Huayou Indonesia, PT Freeport Indonesia, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, PT Pupuk Indonesia (Persero), Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Gunung Raja Paksi Tbk, WILMAR GROUP, AKR Corporindo, PT Indexim Coalindo, PT Indo Muro Kencana, PT Bukit Asam Tbk, Musim Mas, PT Inalum, PT Kideco Jaya Agung, PT Antam, PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk), dan PT Multi Harapan Utama. Serta didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited, PT Timah Tbk, PT Wiralab Analitika Solusindo, PT MNC ENERGY INVESTMENTS, PT Tamaris Hidro, PT Gunung Bara Utama, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Rizqi Semesta. (ada/kil)