.webp)
External Communications Manager Merdeka Copper Gold Dinia Widodo mengatakan pihaknya mengusung konsep tersebut karena upaya keberlanjutan harus diterapkan dari hal-hal besar sampai hal-hal yang kecil. "Semua hal ini adalah all the things we do untuk sustainability, even from the smallest things," kata Dinia kepada detikcom di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).
Dinia kemudian menjelaskan, bahwa sejumlah merchandise ramah lingkungan yang dibagi adalah card holder yang dibuat dari plastik daur ulang sampai pouch alias tas kecil dari karung goni.
Selain itu di booth Merdeka Copper Gold menghadirkan kegiatan workshop upcycling. Upcycling alias daur tinggi adalah penggunaan kembali kreatif sebuah limbah. Artinya, limbah yang dihasilkan diharapkan bisa diolah kembali menjadi barang bernilai guna tinggi.
Pada hari ini, Kamis (8/8) pihaknya pun meng-upcycling kaleng bekas menjadi pot tanaman. Adapun besok, Jumat (9/8), upcycling dilakukan untuk tas totebag dari bahan sisa tekstil.
"Jadi bisa ditempel-tempel jadi sebuah totebag baru," tuturnya.
Sementara terkait upaya perusahaan untuk melakukan sustainability, Dinia mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai upaya sejak 2015. Di antaranya, pemberian kembali 2.500 ha lahan kompensasi, melakukan reklamasi progresif di salah satu tambang yakni PT Bumi Suksesindo (BSI) di Banyuwangi, Jawa Timur, sampai menanam 78 ribu pohon.
Selama tiga tahun terakhir, Dinia juga mengatakan pihaknya sudah menanam lebih dari 5.500 pohon mangrove sebagai wujud kontribusi untuk mengurangi emisi karbon.
Menurut Dinia, berbagai hal itu dilakukan Merdeka Copper Gold untuk menunjukkan bahwa perusahaan menjalankan tanggung jawab sosial serta menunjukkan bahwa bisnis pertambangan tidak selalu identik dengan kerusakan lingkungan.
Salah satu buktinya, Merdeka Copper Gold sukses mendapatkan kenaikan peringkat Environment, Social, and Governance (ESG) dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Ranking yang semula BBB naik menjadi A pada 2023.
"Perusahaan tambang itu orang banyak mikirnya tambang banyak merusak, tapi tentunya kita tidak. Kita doing responsible mining, (aktivitas pertambangan) yang sudah kita lakukan tentu kita kembalikan kembali hampir seperti semula," ujar dia.
Sebagai informasi, Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, APP Group, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Huayou Indonesia, PT Freeport Indonesia, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, PT Pupuk Indonesia (Persero), Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Gunung Raja Paksi Tbk, WILMAR GROUP, AKR Corporindo, PT Indexim Coalindo, PT Indo Muro Kencana, PT Bukit Asam Tbk, Musim Mas, PT Inalum, PT Kideco Jaya Agung, PT Antam, PT Solusi Bangun Indonesia (Tbk), dan PT Multi Harapan Utama. Serta didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited, PT Timah Tbk, PT Wiralab Analitika Solusindo, PT MNC ENERGY INVESTMENTS, PT Tamaris Hidro, PT Gunung Bara Utama, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Rizqi Semesta. (kil/kil)
