Managers Investor Relations, Public Relations and Media Relations Bumi Resources, Ricco Surya mengatakan langkah itu dilakukan agar lahan bekas tambang tidak malah mencemari lingkungan, berbagai upaya dilakukan di antaranya ditanamkan kembali pohon-pohon dan mengelola penampungan airnya.
"Jadi lahannya yang sudah kita tidak gunakan lagi, itu kita anggap batubara sudah habis. Jadi kita akan membelikan lagi ke bentuk semula, salah satunya penghijauan, reboisasi, terbukti tanamannya tumbuh hidup di sana. Kita juga coba kasih ikan air tawar, dan hidup berkembang biak. Jadi lahan bekas lahan tambang tidak menakutkan, ya tidak mencemarkan lingkungan, itu yang paling utama," kata dia ditemui di sela sela Festival LIKE 2, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (8/6/2024).
Lahan tambang yang saat ini telah diubah menjadi tempat resapan air yakni berada di Kalimantan Timur. Lebih lanjut, Ricco mengatakan program tersebut telah dilakukan sejak 2021.
"Karena memang kita kan kalau menambang itu misalnya lahan tambang itu nggak semena mena kita tutup. Jadi harus diteliti dulu," jelasnya.
Ricco juga berharap dengan berlangsungnya acara Festival LIKE 2 bisa menjadi tempat bagi perusahaan memberi tahu kepada masyarakat bahwa perusahaan tambang tidak hanya sekedar bekerja dan merusak lingkungan. Tetapi juga fokus terhadap perbaikan lingkungannya itu sendiri.
:Ini salah satu upaya kita untuk juga menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang dunia penambangan batu bara yang baik itu sangat jarang, yang tahunya kan penambangan batu bara yang amburadul, yang macam-macam, tidak ramah lingkungan. Nah kita mendekati ternyata bahwa perusahaan tambang, ini kan lokal kita, itu punya konsen tinggi terhadap isu-isu lingkungan, isu energi, panas global, masalah emisi karbon," jelasnya. (ada/kil)