BI Luncurkan Kalkulator Hijau buat Industri Hitung Emisi!

BI Luncurkan Kalkulator Hijau buat Industri Hitung Emisi!

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 02 Okt 2024 11:12 WIB
Deputi Gubernur BI Juda Agung
Deputi Gubernur BI Juda Agung - Foto: detikcom/Anisa Indraini
Jakarta - Bank Indonesia (BI) meluncurkan kalkulator hijau sebagai alat penghitung emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berbasis smartphone yang dapat digunakan oleh pelaku ekonomi secara gratis. Kehadirannya diharapkan dapat bermanfaat untuk memantau tingkat kehijauan aktivitas ekonomi dan tingkat keberhasilan transisi menuju ekonomi hijau.

"Ini upaya kita untuk memfasilitasi industri baik itu korporasi non keuangan maupun industri keuangan dalam menghitung seberapa hijaunya aktivitas ekonomi mereka. Jadi setiap aktivitas ekonomi itu memiliki emisi dan itu bisa dihitung bagaimana penggunaan listrik, bahan bakar, itu emisinya ada," kata Deputi Gubernur BI Juda Agung di Gedung BI Rabu (2/10/2024).

Selain itu, kalkulator hijau memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan pelaporan keberlanjutan (disclosure) yang dipersyaratkan oleh regulator dan pasar global. Dengan demikian kalkulator hijau dapat membuka akses lebih luas kepada investasi dan pendanaan hijau.

"Kalkulator hijau menggunakan angka faktor emisi nasional yang sudah disetujui oleh kementerian/lembaga terkait sehingga dapat menyediakan hasil penghitungan yang
akurat sesuai dengan karakteristik Indonesia. Kalkulator hijau menyediakan standar pengukuran emisi karbon yang sama secara nasional sehingga dapat menghitung jejak emisi menuju target yang ingin dicapai," jelas Juda Agung.

Cara mengaksesnya, kalkulator hijau tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh pada platform iOS dan Android versi mobile phone dan tablet. Pengguna juga dapat mengunduh buku panduan kalkulator hijau dan kertas kerja kalkulator hijau pada website BI.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kemenko Marves Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti mengatakan aplikasi tersebut merupakan karya anak bangsa. Ke depan, aplikasi akan terus dikembangkan secara bertahap agar bisa mencakup seluruh aktivitas penghasil emisi.

"Produk ini adalah produk anak bangsa, jadi kita tidak membeli produk, kita membuat produk. Sangat terbuka untuk pengembangannya ke versi-versi berikutnya yang lebih maju lagi," ucap Nani.

Saat ini ruang lingkup kalkulator hijau yang sudah tersedia meliputi sumber penambah emisi, sumber pengurang dan aktivitas penghindaran emisi yang mengacu pada SNI ISO 14064-1:2018.

Sumber penambah emisi terdiri dari:

- Scope 1.a : Emisi dari mesin bakar tidak bergerak seperti genset, pemanas air, kompor.
- Scope 1.b : Emisi dari mesin bakar bergerak seperti mobil, motor, dan kendaraan lainnya.
- Scope 2 : Emisi dari pemakaian listrik yang berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sumber pengurang dan aktivitas penghindaran emisi terdiri dari:

- Penggunaan Pembangkit Listrik tenaga Matahari (PLTS), Air (PLTA) atau Bayu/Angin (PLTB).
- Penggunaan Kendaraan Listrik.
- Carbon Offset dengan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) yang diperoleh dari Perdagangan Karbon, Instrumen Keuangan Hijau (antara lain obligasi hijau) yang memiliki SPE atau aktivitas pengurangan karbon mandiri yang memperoleh SPE.

Dalam kesempatan yang sama, juga diluncurkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 43. KSK diluncurkan setiap semester yang bertujuan untuk memberikan peringatan dini kepada industri keuangan terkait risiko yang kemungkinan akan dihadapi dan cara menyikapinya. (aid/kil)