Hashim Bawa Pesan Prabowo untuk Dunia: Ekonomi yang Hijau dan Inklusif

COP 29 Azerbaijan

Hashim Bawa Pesan Prabowo untuk Dunia: Ekonomi yang Hijau dan Inklusif

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 13 Nov 2024 06:35 WIB
Hashim Djojohadikusumo
Foto: Eduardo Simorangkir
Baku - Sejumlah kepala negara dan pemerintahan menyampaikan pernyataan nasional di COP29 hari ini di Baku, Azerbaijan, Selasa (12/11/24). Hashim Djojohadikusumo menjadi wakil Indonesia dalam menyampaikan pernyataan nasional mewakili Presiden Prabowo Subianto yang tengah dalam kegiatan internasional lainnya.

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim tersebut menyampaikan bahwa Indonesia akan terus meningkatkan aksi iklimnya sekaligus menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif untuk masyarakat.

"Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 8% per tahun sekaligus memastikan pembangunan yang hijau, tangguh, dan inklusif bagi seluruh rakyat kami." kata Hashim di Plenary Hall Caspian, Baku Stadium.

Hashim DjojohadikusumoHashim Djojohadikusumo mewakili pernyataan nasional Indonesia di COP29 Foto: Eduardo Simorangkir

Hashim menyampaikan, visi pertumbuhan ekonomi 8% tersebut akan menyertakan ambisi Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca menuju nol pada tahun 2060 dan menghindari satu miliar ton emisi karbon.

Dalam pidatonya yang kurang dari tiga menit, Hashim menjelaskan kepada para wakil pemerintahan yang hadir, bahwa Indonesia berniat membangun 75% kapasitas pembangkit listrik baru yang bersumber dari energi bersih dalam 15 tahun ke depan. Hal ini menjadi salah satu bukti keseriusan Indonesia meninggalkan energi fosil secara bertahap.

Selain itu, Indonesia juga akan membangun 70.000 km jaringan transmisi cerdas untuk mentransmisikan energi ke seluruh pulau utama dan terpadat di Indonesia.

Transmisi cerdas penting karena energi terbarukan sering kali tidak stabil, seperti produksi tenaga surya yang tergantung cuaca. Jaringan transmisi cerdas akan membantu mengatasi masalah ini dengan menyesuaikan aliran daya secara otomatis dan mengarahkan energi ke area yang paling membutuhkan, menjaga keseimbangan dan keandalan sistem energi yang lebih ramah lingkungan.

"Indonesia juga akan mengembangkan jaringan cerdas hijau, menambahkan 42 gigawatt tenaga angin dan matahari, melipatgandakan kapasitas energi menjadi total 75 gigawatt." kata Hashim.

Hashim bilang, energi bersih yang terjangkau akan disediakan untuk mempercepat pertumbuhan, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memastikan ketahanan pangan, dan menghilangkan kemiskinan.

Selain itu, pemerintah juga akan merehabilitasi lebih dari 12 juta hektar hutan yang rusak parah dari waktu ke waktu. Termasuk merevitalisasi lahan yang rusak untuk meningkatkan produksi pangan, melindungi lautan, dan memberdayakan masyarakat lokal demi ketahanan iklim dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan yang berkualitas.

"Kami perlu memobilisasi sumber daya global dalam hal teknologi, keuangan, dan investasi, membentuk front persatuan untuk memerangi pemanasan global dan merebut kembali hak umat manusia untuk bertahan hidup." kata Hashim.

Tak lupa, Hashim juga menyampaikan langkah Indonesia dalam perdagangan karbon. Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon, didukung oleh kekayaan sumber daya alam yang signifikan.

"Kami juga berkomitmen untuk mengembangkan pasar karbon yang kuat, dimulai dengan mengoptimalkan 557 juta ton kredit karbon terverifikasi di Indonesia. Kita harus bekerja sama untuk menyediakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang." tutupnya. (eds/ara)