Sejumlah perusahaan perbankan berlomba-lomba menghadirkan inovasi terbaik untuk mengatasi isu lingkungan, salah satunya adalah Bank Mandiri. Pada tahun 2023, Bank Mandiri meluncurkan platform Digital Carbon Tracking sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi yang dihasilkan dari operasional perusahaan, sekaligus mendukung transisi menuju bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Digital Carbon Tracking adalah platform pemantauan yang dikembangkan oleh Bank Mandiri untuk memonitor dan melacak emisi karbon secara updated hingga ke tingkat cabang.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan penurunan emisi operasional secara efektif, mendukung upaya keberlanjutan, serta sejalan dengan komitmen Bank Mandiri dalam mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada operasional tahun 2030.
"Bank Mandiri adalah bank pertama di Indonesia yang memiliki platform Digital Carbon Tracking sebagai upaya untuk menurunkan emisi operasional. Langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2030," ujar Senior Vice President - ESG Group Head Bank Mandiri, Citra Amelya, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan bahwa inovasi tersebut bertujuan untuk memastikan operasional Bank Mandiri di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan lebih bertanggung jawab.
"Pada tahun pelaporan 2023, tercatat emisi GRK operasional kami pada cakupan 1 & 2 adalah sebesar 295.713 tCO2 e. Angka ini mencatatkan penurunan sebesar 18% atau turun sebanyak 63.040,38 tCO2 e dari tahun 2019. Tahun 2019 merupakan baseline perhitungan emisi operasional dengan aktivitas operasional pre pandemi COVID-19." tutupnya.
Melalui platform ini, Bank Mandiri juga mampu menghadirkan berbagai solusi untuk mengurangi emisi, sehingga mendukung komitmen keberlanjutan. Langkah-langkah konkret yang dilakukan Bank Mandiri adalah penggunaan kendaraan listrik dan hybrid sebagai armada operasional, pemasangan panel surya, serta penerapan praktik operasional gedung yang ramah lingkungan.
(akd/akd)