Butuh Duit Rp 794 T/Tahun buat Kejar Target Nol Emisi Karbon 2060

Butuh Duit Rp 794 T/Tahun buat Kejar Target Nol Emisi Karbon 2060

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 26 Nov 2024 15:56 WIB
Wamen PPN
Wakil Menteri PPN - Foto: detikcom/Ilyas Fadilah
Jakarta - Pemerintah berkomitmen mencapai target net zero emisi pada tahun 2060. Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan, pemerintah menargetkan emisi gas rumah kaca dapat menurun sebesar 51,51% hingga tahun 2045.

Ia menambahkan, saat ini transisi energi akan diarahkan ke beberapa hal. Misalnya penggunaan energi terbarukan hingga energi subsidi bahan bakar fosil.

"Dan pada periode ini transisi energi akan diarahkan untuk peningkatan penggunaan energi terbarukan Dalam berbagai kegiatan perekonomian Seperti implementasi kebijakan karbon kredit secara luas Pengalihan subsidi bahan bakar fosil Menuju subsidi energi terbarukan dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik," katanya dalam CEO Insight - 15th Kompas 100 CEO Forum di The Langham Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).

Menurut Febrian, untuk mencapai net Zero emisi Indonesia juga membutuhkan investasi sekitar Rp 794 triliun per tahun. Upaya tersebut membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta.

"Kita membutuhkan investasi sebesar tidak kurang dari Rp 794 triliun per tahun. Jika pemerintah dan swasta misalnya saja juga mengalokasikan 2% dari investasinya ke investasi hijau akan masih terdapat kesenjangan investasi Sebesar Rp 458,2 triliun dari tahun 2025 hingga 2060," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi dan hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengatakan pihaknya membuka banyak peluang bagi pengusaha dan investor, baik dalam maupun luar negeri, untuk menanamkan modalnya di sektor ini. Salah satunya ada sektor energi baru terbarukan (EBT).

"(Target NZE) itu bisa kita capai di 2060 tapi harapannya bisa lebih cepat apabila mendapatkan dukungan baik ini secara teknologi dan juga yang lainnya dari pihak luar," katanya seusai acara detikcom Leaders Forum 'Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia,' di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2024).

"Kita terbuka, kita kerja sama dengan semua negara, kita bekerja sama dengan semua institusi baik dalam maupun luar negeri selama itu membawa kebaikan buat kita semua, mempunyai asas mutual benefit dan melangkah kita menuju energi hijau yang lebih cepat tentunya kita welcome ya," sambungnya. (ily/kil)

Berita Terkait