Kurangi 921 Ribu Ton Emisi, Cofiring PLTU Hasilkan 814 GWh Energi Hijau

Kurangi 921 Ribu Ton Emisi, Cofiring PLTU Hasilkan 814 GWh Energi Hijau

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Minggu, 02 Feb 2025 17:52 WIB
Pekerja dengat alat berat melakukan proses droping site sebelum pencampuran biomassa di PLTU Bolok, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (8/10/2024). PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT memanfaatkan limbah operasional BI yakni uang lusuh yang telah dileburkan dalam program co-firing biomassa sebagai pengganti batu bara pada rasio tertentu di PLTU Bolok untuk menghasilkan energi listrik serta mendukung target energi bersih di Indonesia. ANTARA FOTO/Mega Tokan/sgd/Spt.
Foto: ANTARA FOTO/MEGA TOKAN
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil menekan emisi karbon sebesar 921.119 Ton CO2 sepanjang tahun 2024. Capaian ini dihasilkan dari pemanfaatan biomassa untuk mengurangi penggunaan batubara pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melalui program cofiring.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan penerapan cofiring pada 2024 mampu menghasilkan green energy sebesar 814 GWh, langkah ini terbukti berdampak positif bagi lingkungan dengan menurunnya emisi karbon sebesar 921.119 Ton CO2.

"Program yang memberikan kontribusi nyata terhadap pasokan energi ramah lingkungan di Indonesia," kata Edwin dalam keterangan resmi, Minggu (2/2/2025).

Edwin mengungkapkan, sepanjang 2024 PLN Indonesia Power sukses memanfaatkan 793.060 ton biomassa untuk mengurangi konsumsi batubara yang terdiri dari pellet kayu, sampah, cangkang sawit, serbuk gergaji, sekam padi hingga limbah racik uang kertas sebagai bahan baku cofiring pada PLTU.

"PLN IP selalu berkomitmen untuk mengurangi penggunaan batubara dengan pemanfaatan biomassa untuk cofiring di PLTU," tutur Edwin.

Menurut Edwin, sebagai subholding generation company terbesar se Asia Tenggara, PLN IP terus berupaya mendukung PLN dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia guna membantu Pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

"Ini adalah langkah besar korporasi dalam mendukung transisi energi nasional dan menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Edwin.

Edwin melanjutkan, PLN Indonesia Power juga akan terus melakukan pengembangan inovasi teknologi untuk menekan angka emisi di Indonesia, sehingga sektor ketenagalistrikan dapat berperan besar dalam mengurangi emisi karbon.

"PLN Indonesia power terbuka melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi yang dapat mengurangi emisi karbon," tutup Edwin. (fdl/fdl)