RI Kini Punya PLTS dengan Penyimpanan Energi Kontainer Pertama di Jambi

RI Kini Punya PLTS dengan Penyimpanan Energi Kontainer Pertama di Jambi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2025 14:16 WIB
PLTS CBESS
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta - Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Cipta Kridatama, dan perusahaan pengembang energi surya SUN Energy bekerja sama mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Containerized Battery Energy Storage System (CBESS) pertama di Indonesia.

PLTS CBESS adalah pembangkit listrik tenaga surya yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi menggunakan baterai, yang disusun dalam bentuk microgrid dan ditempatkan dalam sebuah kontainer.

Artinya, energi yang dihasilkan dari sinar matahari disimpan dalam baterai untuk digunakan kapan saja, bahkan ketika matahari tidak bersinar. Sistem ini memungkinkan penyimpanan energi dalam jumlah besar secara efisien, dan karena menggunakan kontainer, instalasinya menjadi lebih praktis dan mudah dipindahkan.

"PLTS ini bagian dari komitmen PT Cipta Kridatama dalam menerapkan praktik keberlanjutan di sektor industri. Implementasi sistem ini merupakan langkah nyata dalam mendukung inisiatif ESG (environmental, social and governance) ABM Grup," kata Presiden Direktur Cipta Kridatama Meidi Wibowo dalam keterangan resmi, Rabu (26/2/2025).

Pembangkit listrik tersebut berlokasi di Jambi dengan kapasitas 643,8 kilowatt peak (kWp) dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan baterai sebesar 1 megawatt hour (MWh) yang dikemas dalam kontainer berukuran 20 kaki.

Ia menuturkan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengadopsi solusi berkelanjutan dalam kegiatan usaha perseroan. Implementasi PLTS CBESS tersebut pun menjadi langkah strategis Cipta Kridatama dalam mengurangi emisi karbon sebagai bagian dari komitmen penerapan ESG ABM Grup.

Meidi Wibowo menyatakan bahwa pemanfaatan energi terbarukan tersebut diperkirakan dapat menghasilkan lebih dari 849 ribu kiloWatt hour energi bersih setiap tahunnya dan mengurangi jejak karbon sebanyak 660 ton CO2, yang setara dengan menanam lebih dari 10.900 pohon.

"Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kami turut berkontribusi dalam mewujudkan operasional pertambangan yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujarnya.

Chief Sales Officer SUN Energy Oky Gunawan mengatakan bahwa pengembangan PLTS tersebut menghadirkan solusi inovatif yang tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga memastikan keandalan listrik bagi industri di lokasi terpencil.

"Kami percaya bahwa teknologi CBESS dapat menjadi game-changer dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia," imbuhnya. (fdl/fdl)