Biodiversity Credit sendiri merupakan pendekatan inovatif yang memungkinkan pelaku bisnis berinvestasi dalam konservasi alam. Skema ini dinilai tidak hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko perubahan iklim.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan, Shinta Widjaja Kamdani, menyatakan pelaku usaha memiliki peran penting dalam integrasi konservasi ke dalam strategi bisnis.
"Konservasi keanekaragaman hayati harus menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi. Biodiversity Credit memberikan kesempatan bagi bisnis untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan cara yang berdampak nyata," ujar Shinta, dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/4/2025).
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menyampaikan bahwa Inggris bersama Prancis telah menggagas Panel Penasihat Internasional Biodiversity Credit sejak 2023. Menurutnya, inisiatif Indonesia dalam pengembangan kredit keanekaragaman hayati merupakan langkah penting dalam agenda global pelestarian alam dan transisi menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Kami ingin mendukung penerapan prinsip dan panduan global agar mekanisme ini berintegritas tinggi dan bisa dimanfaatkan secara luas oleh negara-negara mitra, termasuk Indonesia," katanya.
Kadin melalui Regenerative Forest Business Hub menegaskan komitmennya untuk mendorong implementasi Multiusaha Kehutanan (MUK), sebagai bagian dari strategi diversifikasi bisnis kehutanan. Skema ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi sektor kehutanan, tetapi juga memperbaiki ekosistem hutan dan memperkuat hubungan masyarakat dengan pelaku usaha.
Ke depan, kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci untuk mempercepat pengembangan jasa ekosistem di Indonesia. Tujuannya tidak hanya menjaga biodiversitas yang terus terancam, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar kredit ekosistem global. (rrd/rir)