Untuk diketahui, salah satu upaya Persero dalam upaya mewujudkan kelistrikan yang berkelanjutan adalah pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari 47 PLTU sebagai bahan bangunan, substitusi semen, dan material reklamasi.
Sepanjang 2024, PLN memanfaatkan 3,4 juta ton FABA, yang diantaranya digunakan untuk pengerasan jalan (1,73 juta ton), substitusi semen (1,24 juta ton), beton, paving, dan pembenah tanah. Lebih dari 200 UMKM dan desa, seperti Desa Tanah Merah (NTT), turut memanfaatkan FABA untuk infrastruktur dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, PLN mengembangkan teknologi co-firing biomassa di 47 PLTU, menggantikan sebagian batubara dengan pelet kayu, limbah pertanian, dan sekam padi. Sepanjang 2024, konsumsi biomassa mencapai 1,62 juta ton, menghasilkan energi hijau 1,67 juta MWh (naik 60% dari 2023) dan menurunkan emisi karbon 1,87 juta ton CO,.
Ditargetkan pada tahun 2025, teknologi ini akan diperluas ke 52 PLTU dengan proyeksi kebutuhan biomassa 10,2 juta ton per tahun. Membuat kiprah PT PLN (Persero) tidak hanya bertugas menyediakan pasokan listrik, tetapi juga memimpin transisi menuju sistem kelistrikan yang bersih, berkelanjutan, dan bernilai tambah bagi ekonomi.
Dengan begitu dapat terus bergerak sebagai BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. PLN mengusung agenda Transformasi 2.0 dengan visi menjadi Top 500 Global Company dan menjadi pilihan nomor 1 bagi pelanggan untuk Solusi Energi melalui upaya pertumbuhan usaha, implementasi digitalisasi secara end to end, menjalankan transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE), serta menghadirkan proses bisnis dengan SDM berkelas dunia. (igo/hns)